Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang lanjutkan pelemahan pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Sentimen internal terutama pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan pengaruhi laju IHSG.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan, penutupan IHSG pada perdagangan kemarin tidak begitu baik. IHSG turun 104 poin ke level 5.107 pada perdagangan Kamis 24 November 2016.
IHSG akan menguji level support 5.000. Satrio menilai, tekanan IHSG masih didominasi sentimen internal. Ketegangan politik dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang cenderung melemah menjadi beban buat IHSG menjelang akhir pekan ini.
"Kita (bursa saham) lebih ketarik dari sentimen internal. Kalau globalnya tidak ada sentimen karena ada libur Thanksgiving," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (25/11/2016).
Baca Juga
Advertisement
Satrio menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.070-5.170 pada perdagangan Jumat pekan ini.
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan,IHSG akan menguat asal level support terjaga baik di 5.088. Sedangkan target level resistance 5.291.
"Kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih memberikan tekanan terhadap pola gerak IHSG sedangkan komoditas masih topang penguatan IHSG," kata dia.
Untuk rekomendasi saham, William memilih saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Sedangkan Satrio menuturkan untuk lepas saham-saham bank lantaran masih ada tekanan di sektor bank. Sedangkan sektor saham perkebunan masih alami penguatan, Satrio mengatakan untuk beli sektor saham perkebunan. (Ahm/Ndw)