Liputan6.com, Majene - Safaruddin, satu dari dua WNI yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf, akhirnya menelepon pihak keluarga di Majene, Sulawesi Barat. Suasana haru pun menyelimuti keluarga Safaruddin.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (25/11/2016), Safaruddin dan Sawal, kapten kapal dan anak buah kapal (ABK) yang bekerja di perusahaan Malaysia, sempat hilang kontak sejak disandera kelompok Abu Sayyaf di perairan Sabah, Malaysia, Sabtu malam pekan lalu, 19 November 2016.
Advertisement
Setelah empat hari tanpa kabar, Safarudin menelepon keponakannya, Haeruddin, di Majene, Sulawesi Barat, melalui sambungan telepon seluler atau ponsel.
Dalam percakapan singkat yang berlangsung hanya dua menit, Safaruddin mengatakan bahwa kondisinya sehat, kendati masih ditahan di wilayah selatan Filipina. Namun, ia tidak bisa memberikan informasi titik lokasi penyanderaan.
Safaruddin juga meminta agar nomor telepon yang dipakai, diberikan kepada pihak perusahaan untuk bernegosiasi.
Haeruddin, pihak keluarga Safaruddin, mengaku sudah mengirimkan nomor ponsel tersebut kepada pihak perusahaan tempat Safaruddin bekerja di Sabah, Malaysia, agar bisa bernegosiasi dengan kelompok penyandera.