Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pelaku usaha waralaba (franchise) di Indonesia tidak hanya bermain di pasar domestik. Masih banyak pasar di negara lain yang bisa dimasuki dan manfaatkan pengusaha nasional.
Jokowi mengaku senang dengan perkembangan waralaba di Indonesia. Sebab keberadaan gerai sebuah merk waralaba di satu daerah menandakan kemajuan dan memiliki potensi pasar yang besar.
Dia mencontohkan waralaba kopi asal Amerika Serikat, Starbucks, yang sudah terkenal di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Keberadaan gerai Starbucks tersebut dianggap sebagai sebuah simbol kemajuan dari kota atau daerah tersebut.
"Zaman sekarang hadir tidaknya suatu waralaba suatu franchise dan suatu kota sudah menjadi lambang tingkat kemajuan kota itu. Apalagi untuk generasi modern, begitu jalan-jalan di sebuah kota langsung yang dicek, ada Starbucks nya nggak. Kalau ada Starbucks-nya citra sebuah kota langsung sepertinya berkelas internasional meskipun tidak selalu seperti itu," ujar dia di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (25/11/2016).
Baca Juga
Advertisement
Namun demikian, Jokowi menyatakan akan lebih baik jika waralaba yang menjamur di Indonesia, bahkan di negara lain adalah milik pengusaha Indonesia. Saat ini sudah ada waralaba Indonesia yang produk dan tampilannya tidak kalah dengan waralaba asing, sebut saja Coffee Toffee, EsTeller77 dan Kebab Baba Rafi.
Saat memberikan sambutan pada pembukaan pameran World Franchise Summit Indonesia 2016 di JCC Senayan, Jokowi sempat berbincang dengan pemilik dari waralaba Coffee Toffee, Odi Anindito. Di usia yang baru 36 tahun, Odi telah memiliki gerai sebanyak 160 unit yang berlokasi di Indonesia.
Melihat hal ini, Jokowi meminta agar Odi dan pelaku usaha waralaba lain untuk melakukan ekspansi ke pasar luar negeri.
"Nah 160 coba. Yang pasti, saya pastikan dia lebih kaya dari saya. Jangan pikir saya nggak bisa hitung, saya bisa hitung. Fokus di pasar domestik, jangan lupa serang luar juga. Saya tunggu nanti tahun depan akan saya tanya lagi berapa yang ada di luar," kata dia.
Selain Coffee Toffee, masih banyak waralaba asli Indonesia yang mempunyai kualitas produk yang baik dan mampu bersaing dengan produk waralaba asing. Sebab itu, Jokowi berharap para pelaku waralaba ini untuk terus mengembangkan pasarnya sehingga semakin banyak menyerap bahan baku dan tenaga kerja lokal.
"Banyak sekali kita, tadi disampaikan Pak Anang EsTeler77, sekarang 180 gerai. Bayangkan, berapa alpukat yang diserap berapa nangka yang diserap EsTeler77. Nggak bisa bayangkan kita. Hal-hal kecil yang sebenarnya sangat besar sekali. Kemudian Kebab Baba Rafi sudah 1.200 outlet. Ini berapa tenaga kerja yang diserap? Banyak sekali," tandas dia.(Dny/Nrm)