Liputan6.com, Madrid - Seorang miliarder pendiri perusahaan bir Corona, meninggalkan warisan yang membuat warga di kampung halamannya menjadi kaya raya.
Seperti dikutip dari News.com.au, Jumat (25/11/2016), Antonio Fernandez yang lahir di Cerezales del Candado, Spanyol, pada 1917, bermigrasi ke Meksiko untuk mengadu nasibnya.
Advertisement
Walaupun telah menjadi orang berhasil dan terpandang di kota tempat tinggalnya kini, pria yang menutup mata pada usia 99 tahun itu tidak pernah melupakan dari mana ia berasal.
Antonio merupakan salah satu orang paling berpengaruh dalam bisnis bir, mewariskan uang sejumlah 2 juta pound sterling atau setara dengan Rp 33,8 miliar per orang, kepada 80 warga yang berada di kampung halamannya.
Pengusaha rendah hati yang meninggal dunia pada Agustus 2016 itu juga meninggalkan warisan sebanyak 169 juta pound sterling atau Rp 2,8 triliun kepada warga di Leon, Spanyol.
Di tempat itulah Antonio bersama 13 orang saudaranya dibesarkan dalam keadaan miskin.
Pada saat berusia 14 tahun Antonio memutuskan untuk berhenti sekolah, karena keluarganya tidak bisa membiayai pendidikannya.
Saat berusia 32 tahun dan memiliki keluarga sendiri, pada 1949 Antonio bermigrasi ke Meksiko bersama dengan istrinya untuk mengadu nasib.
Keberuntungan memihak kepadanya, setelah bertahun-tahun berusaha, pada 1971 Antonio menjadi CEO di Grupo Modelo, perusahaan yang memproduksi bir paling terkenal di dunia, Corona.
"Kami tidak pernah memiliki uang sebanyak ini sebelumnya. Aku tidak tahu apa yang akan kami lakukan tanpa Antonio," ujar seorang pemilik bar di Cerezales del Candado, Maximino Sanchez.
Corona Extra menempati posisi kedua sebagai bir yang paling banyak diimpor di Amerika Serikat dan terjual sebanyak 556 juta pound sterling atau Rp 8,4 triliun per tahun.
Antonio juga mendapatkan penghargaan dari Raja Juan Carlos atas jasanya dalam penggalangan dana amal.