Foto dari citra satelit menunjukkan Desa Kyet Yoe Pyin yang dihuni oleh minoritas muslim Rohingya sebelum dibakar pada 30 Maret 2016 (atas) dan sesudah dilahap si jago merah pada 10 November 2016 (bawah). (Copyright 2016 Human Rights Watch/REUTERS)
Foto dari citra satelit menunjukkan Desa Wa Peik yang dihuni oleh minoritas muslim Rohingya pada 2014 (atas) dan sesudah dibakar oleh militer Myanmar pada 10 November 2016 (bawah). (Copyright 2016 Human Rights Watch/REUTERS)
Desa Kyet Yoe Pyin yang dihuni oleh minoritas muslim Rohingya sebelum dibakar pada 30 Maret 2016. Human Rights Watch menyatakan sebanyak 430 bangunan hancur di tiga desa di kabupaten Maungdaw. (Copyright 2016 Human Rights Watch/REUTERS)
Desa Kyet Yoe Pyin sesudah dilahap si jago merah pada 10 November 2016. Sebanyak 85 rumah di desa Pyaung Pyit (Ngar Sar Kyu), 245 di Kyet Yoe Pyin, dan 100 di Wa Peik (Kyee Kan Pyin). (Copyright 2016 Human Rights Watch/REUTERS)
Desa Wa Peik yang dihuni oleh minoritas muslim Rohingya pada 2014 sebelum dibakar. Seluruh bangunan di desa ini hangus setelah helikopter militer Myanmar membombardir beberapa waktu lalu. (Copyright 2016 Human Rights Watch/REUTERS)
Desa Wa Peik sesudah dibakar oleh militer Myanmar pada 10 November 2016. Kerusuhan antara umat mayoritas Buddha dan minoritas Rohingya tercatat telah memakan puluhan korban jiwa. (Copyright 2016 Human Rights Watch/REUTERS)
