Liputan6.com, Jakarta Berat badan yang berlebih seringkali dijadikan sebagai masalah besar dalam menunjang penampilan. Tak jarang diet ketat dan sedot lemak dilakukan agar angka pada timbangan menurun. Alih-alih menurunkan berat badan, pola diet yang salah justru akan membuat barat badan akan semakin bertambah.
Dilansir dari Myfatpocket, pada Senin (28/11/16), Jepang merupakan negara yang tidak pernah memiliki masalah obesitas pada penduduknya. Penduduk Jepang memiliki cara untuk mendapatkan tubuh langsing secara alami tanpa harus melakukan diet ketat. Berikut 4 rahasia tubuh langsing alami ala masyarakat Jepang.
Advertisement
1. Berjalan Kaki
Bagi Anda yang sudah pernah ke Jepang, mungkin sudah menjadi pemandangan yang biasa melihat hampir keseluruhan penduduk Jepang berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain. Mahalnya tarif taksi, mahalnya harga kendaraan dan tingginya tingkat pengguna transportasi umum, memaksa mereka untuk berjalan kaki ke tempat tujuan untuk menghindari keterlambatan.
Dan tahukah Anda, setiap 10.000 langkah setiap hari akan membakar sekitar 450 kalori pada tubuh.
Mengontrol Porsi Makanan
2. Mengontrol Porsi Makanan
Pernahkah Anda mendengar pepatah "Sejenak di bibir, seumur hidup di pinggul". Hal ini benar-benar diterapkan pada budaya makanan Jepang. Jika diperhatikan, makanan Jepang cenderung lebih kecil dari segi ukuran dibandingkan dengan negara-negara lain. Selain itu, Jepang juga memiliki tempat makan yang diberi sekat sehingga menjadi beberapa bagian kecil. Secara psikologis, hal ini akan mendorong mereka untuk mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang lebih sedikit. Makanan dalam porsi kecil akan mengekang keinginan dan mengurangi kalori secara keseluruhan.
Jika tubuh mengkonsumsi makanan dalam porsi yang besar, kadar glukosa dalam tubuh akan meningkat dengan cepat. Hal ini akan mempengaruhi otak sehingga Anda akan berfikir untuk membutuhkan lebih banyak glukosa. Ketika tubuh mulai merasakan lapar, maka akan muncul keinginan untuk makan kembali.
Menggunakan Sumpit
3. Menggunakan Sumpit
Jepang sangat identik dengan sumpit. Masyarakat Jepang tidak bisa untuk tidak menggunakan sumpit pada saat makan. Mungkin sebagian dari kita membutuhkan waktu cukup lama ketika makan menggunakan sumpit. Makan dengan sumpit berarti mengambil suap lebih kecil, memperlambat makan dan cenderung mendapatkan kunyahan yang lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan sendok atau tangan. Jika menggunakan sumpit, otak membutuhkan waktu 20 menit untuk mengirimkan sinyal kenyang. Bisa dibayangkan tubuh akan mendapatkan kalori ekstra jika Anda makan terlalu cepat sehingga tidak memberikan waktu pada tubuh untuk mengirimkan sinyal kenyang pada otak.
Bahkan ilmuan dari National University of Singapore dan Clinical Nutrition Research Center in Singapore mengungkapkan bahwa kadar glukosa akan lebih lambat meningkat bagi mereka yang makan semangkuk nasi dengan sumpit dibandingkan mereka yang makan dengan menggunakan sendok atau tangan, sehingga akan mempercepat rasa kenyang.
4. Cemilan Sehat
Di Jepang, akan banyak sekali ditemukan makanan ringan yang sehat di setiap supermarket. Anda akan dipandu dengan simbol HCS (Healthier Choice Syimbol) pada saat pembelian produk makanan. Diantaranya Glico 80kcal Ice Cream, yang memiliki 6 gram serat dan tidak memiliki kandungan gula. Kemudian Asahi Balance Up Cookie, sejenis kue kering yang diperkaya dengan 10 jenis vitamin dan mineral.
* (Latifah Gusri)