Liputan6.com, Hethel - Lotus, perusahaan otomotif asal Inggris, mengaku baru bisa kembali mencetak laba operasi untuk pertama kalinya sejak 40-an tahun beroperasi. Hal ini diungkapkan langsung oleh sang CEO, Jean-Marc Gales.
"Lotus tidak memiliki laba operasional sejak era Chapman (pendiri Lotus)," ujar Gales, dikutip dari Autoexpress, Jumat (25/11/2016). Laba operasi sendiri adalah selisih antara laba kotor dengan total beban biaya.
Meski begitu tidak disebutkan berapa persisnya laba operasi yang berhasil mereka peroleh.
Baca Juga
Advertisement
Yang jelas, ada beberapa faktor keberhasilan yang turut mendorong capaian ini. Pertama model terbaru mereka, Evora 400, terjual cukup laris di Amerika Serikat (AS), yang notabene merupakan pasar mobil sport terbesar di dunia.
Selain itu, efisiensi dan peningkatan produktivitas juga berhasil Gales jalankan, pasca ia menjabat mulai Mei 2014.
Saat itu, ada 1.200 pekerja yang membuat kurang dari 1.200 mobil per tahun di pabrik yang ada di Hethel, Inggris. "Hari ini, kami memiliki 800-an pekerja yang memproduksi lebih dari 2.000 unit mobil per tahun," tambahnya.
Menurut pria yang pernah menjadi bos di Peugeot dan Citroen ini, kualitas mobil yang dibuat sekarang juga lebih baik.
Di masa depan, Gales juga mengatakan bahwa perusahaannya mungkin akan merakit mobil di Tiongkok. Meski memang sejauh ini hal tersebut masih sebatas rencana.