Liputan6.com, Jakarta - Proses pencarian Heli TNI AD yang hilang kontak pada Kamis 24 November 2016 masih terus dilakukan. Heli pembawa logistik untuk pengamanan perbatasan Indonesia Malaysia itu hilang kontak di daerah Malinau, Kalimantan Utara.
"Pencarian dilakukan melalui jalur darat dan jalur udara," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat (25/11/2016).
Advertisement
Pencarian jalur darat dibantu Batalyon Infanteri Raider 614/Raja Pandita Kodam VI/Mulawarman, sedangkan jalur udara dibantu pesawat TNI AU NAS 332 Super Puma dan pesawat CN 235, pesawat TNI AL Cassa AL/U 622 serta Maskapai sipil yaitu Pelita Air Service AT 802 dan Susi Air C 208.
Hilang kontak Heli Bell 412 milik TNI AD terjadi pada pukul 11.29 WITA di Malinau Tower pada posisi 8 North Miles dari Malinau dan ketinggian 2.500 feet.
Sementara itu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berharap heli tersebut dapat segera diketahui segera keberadaannya.
"Saat ini sedang diadakan pencarian oleh tim SAR, mudah-mudahan segera ada kabar baik dan tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan, tolong bantu doa ya," kata Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI juga menyatakan heli tersebut dioperasionalkan pada 2013, dan saat ini heli tersebut dalam tugas membawa logistik pasukan pengamanan perbatasan RI-Malaysia.
"Saya belum bisa memberikan jawaban pasti mengenai keberadaan Heli tersebut, apabila sudah ada hasil dari Tim SAR akan diinformasikan, saat ini Tim sedang bekerja," kata Gatot.
Dia menegaskan, Heli Bell 412 dalam kondisi layak terbang yang diawaki Lettu Cpn Abdi, Lettu Cpn Yohanes, Lettu Cpn Ginasa, Sertu Bayu dan Praka Suyanto dalam melaksanakan tugas mendorong logistik pasukan di perbatasan.
Adapun spesifikasi Bell 412 merupakan Helikopter serbaguna yang diproduksi oleh Bell Helicopter Textron. Helikopter ini adalah pengembangan dari model Bell 212, perbedaan utamanya terletak pada 4 bilah rotor utama komposit.