Anda Boleh Berbohong soal Hal Ini Saat Wawancara Kerja

Mungkin berbohong adalah perbuatan yang buruk. Tapi tidak untuk hal ini saat wawancara kerja.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 20 Jan 2017, 06:16 WIB
5 Hal yang Mengharuskan Anda Berbohong Saat Wawancara Kerja

Liputan6.com, Jakarta - Mungkin berbohong adalah perbuatan yang buruk. Akan tetapi, selalu mengatakan yang sebenarnya juga tidak selalu tepat, termasuk saat wawancara kerja.

Berbohong saat wawancara kerja bukan berarti Anda berbohong kepada atasan agar bisa mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan. Namun, ini tentang bagaimana menjawab pertanyaan untuk menjaga wawancara itu pada satu titik atau mengarahkan pembicaraan untuk menyoroti kualitas terbaik Anda.

Berikut empat hal yang mengharuskan Anda berbohong saat wawancara kerja yang dilansir dari Cheatsheet.com, Jumat (20/1/2017):

 1. Apa Kabar?

Pembicaraan kecil sebelum wawancara sesungguh dimulai menjadi bagian penting dari proses wawancara. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology mengatakan interaksi awal ini bisa membangun mood untuk wawancara keseluruhan.

Jadi, ketika Anda ditanya, "Apa Kabar?", sebaiknya Anda harus tersenyum, lakukan kontak mata, dan menjawab, "Saya baik. Bagaimana dengan Anda?", bukan malah menceritakan betapa mengerikannya kehidupan Anda, seperti kehilangan pekerjaan dan lain-hal yang sebenarnya tak ingin didengar manajer HRD.

2. Kenapa Anda Mencari Pekerjaan Baru?

Seseorang bisa jadi dipecat bukan karena pekerjaannya, melainkan karena atasannya. Mungkin atasan sebelumnya memang memang tidak menyukai Anda, namun jangan pernah mencoba untuk menyampaikan hal ini pada saat wawancara kerja karena akan menjadi kartu merah untuk untuk diri sendiri.

Jadi, jika Anda ditanya, "Mengapa Anda mencari pekerjaan baru?", alangkah baiknya Anda menjawab pertanyaan tesebut dengan mengatakan sesuatu yang baik tentang atasan sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan apa yang Anda cari dalam jangka panjang dan bagaimana kesempatan kerja baru ini sesuai dengan tujuan karier Anda.

Akui bahwa tidak hanya Anda, calon pekerja yang sempurna untuk posisi ini, tapi posisi bisa membuat impian Anda sempurna. Sampaikan pula ambisi karier jangka panjang Anda.


Mengapa Anda Mencari Pekerjaan Baru?

3. Apa Kelemahan Terbesar Anda?

Ini adalah salah satu pertanyaan yang paling ditakuti dalam wawancara kerja. Ini juga merupakan salah satu pertanyaan umum, sehingga Anda harus bersiap untuk menjawabnya dengan sempurna.

Ketika pewawancara ingin mengetahui kelemahan terbesar Anda, Anda tidak perlu benar-benar memberitahunya. Maksud pewawancara menanyakan itu karena sedang mencari kemampuan Anda untuk menganalisis diri sendiri dan melihat bagaimana Anda mengatasi kekurangan.

Jadi, jika Anda ditanya, "Apa kelemahan terbesar Anda?", Anda dapat menjawabnya dengan menyebut kelemahan kecil yang tidak akan mempengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan pekerjaan itu. Kemudian segera menindaklanjuti dengan bagaimana Anda mengatasi kelemahan dan menghilangkan hal itu.

Apa pun yang Anda lakukan, jangan mencoba untuk menghindari pertanyaan dengan mengatakan Anda tidak memiliki kelemahan apa pun atau jangan juga memberikan jawaban murahan yang tidak akan dianggap serius, seperti "bekerja terlalu banyak".

4. Di Mana Anda Melihat Diri Anda dalam Lima Tahun?

Sebuah perusahaan tidak ingin mengambil waktu dan uang untuk melatih karyawan baru yang kemungkinan akan pergi dalam satu atau dua tahun. Pertanyaan ini sesungguhnya bertujuan untuk mengetahui tujuan karier Anda dan apa Anda menikmati kerja, yang mungkin menunjukkan karier jangka panjang dan sukses di perusahaan.

Jika Anda mendapat pertanyaan ini, Anda tidak benar-benar harus membocorkan pikiran di mana Anda akan berada di lima tahun ke depan. Tetap positif dan menjaga jawaban cukup umum jika Anda tidak ingin berkarier jangka panjang di perusahaan tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya