Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan proyek pembangunan jalur dua rel ganda atau double-double track (DDT) Manggarai-Cikarang bisa rampung pada 2019. Saat ini proyek tersebut masih terkendala masalah pembebasan lahan.
Budi mengungkapkan, dari tiga paket dalam proyek tersebut, pengerjaan paket A baru mencapai 10 persen. Untuk paket B1 mencapai 70 persen dan paket B21 10 persen.
"Sebenarnya tahap ketiga (paket B1) sudah lumayan, tahap 1 (paket A) ini komplikasinya dengan Stasiun Manggarai," ujar dia di kawasan Manggarai, Jakarta, Jumat (25/11/2016).
Baca Juga
Advertisement
Meski demikian, dia telah meminta Direktur Utama KAI Edy Sukmoro untuk mencari cara untuk menyelesaikan hambatan dari paket A dan paket B21. Dengan demikian diharapkan kedua paket ini bisa segera menyusul pengerjaan paket B1.
"Makanya saya minta Dirut KAI mencari cara untuk mempercepat. Kalau tahap 2 (paket B21) relatif tidak ada komplikasi karena, tidak ada stasiun, yang paling komplikasi di stasiun," kata dia.
Selain itu, Budi juga meminta kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono untuk membantu mempercepat pembangunan proyek dua rel ganda tersebut. "Saya juga minta Plt Gubernur tentu untuk menyelesaikan, penertiban juga, menyelesaikan tahah," kata dia.
Meski ada kendala, proyek dengan nilai investasi Rp 5,5 triliun ditargetkan selesai pada 2019. Nantinya jalur ini juga akan diintergrasikan dengan moda transportasi lain seperti Transjakarta dan lain-lain.
"(Target selesai) 2019, jadi kami punya waktu yang cukup, tapi kami tidak mau terlambat lagi, kami pastikan semua proyek berjalan. Ada (integrasi) tapi belum kami sampai, kami sedang membuat suatu perencanaan, nanti disampaikan," tandas dia. (Dny/Gdn)