Liputan6.com, Jakarta Akhirnya setelah sekian lama pergulatan di pemerintahan tentang penyelenggaraan Ujian Nasional, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, memutuskan menghapus penyelenggaraan Ujian Nasional mulai tahun 2017 hingga seterusnya. Perubahan ini membuat beberapa hal yang berkaitan dengan Ujian Nasional tidak akan dirasakan lagi oleh para siswa siswi yang ada di seluruh Indonesia. Apa saja? Inilah beberapa hal unik yang takkan dirasakan oleh siswa tingkat akhir.
Muhasabah
Tiap tahun, sebelum dilaksanakan Ujian Nasional setiap sekolah akan mengadakan muhasabah atau malam renungan. Seluruh siswa akan dikumpulkan dalam satu ruangan untuk berdoa dan introspeksi diri agar siap keesokan harinya. Tentunya ketika Ujian Nasional ditiadakan, para siswa dan siswi tidak akan merasakan hal ini lagi.
Advertisement
Kedatangan Pejabat
Kedatangan pejabat kala meninjau Ujian Nasional juga tidak akan dirasakan para siswa tingkat akhir saat ini. Biasanya pejabat ini datang beserta kepala polisi dan berbagai rombongannya sehingga menimbuklan derap sepatu yang keras dan memecah konsentrasi para peserta ujian. Bila Ujian Nasional tidak diadakan lagi, tentunya hal ini tidak akan dilakukan lagi.
Jual Beli Kunci UN
Sudah mendarah daging bagi seluruh siswa yang mengikuti ujian akhir untuk membeli kunci jawaban. Meski sekolah sudah melarang hal ini terjadi, tetap saja siswa mendapatkan caranya memperoleh kunci jawaban dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Ketika Ujian Nasional dihapuskan, tentu saja praktik ini akan seketika hilang.
Bimbel UN dan Buku Kisi-Kisi UN
Nasib para penyelenggara bimbel akan berubah ketika Ujian Nasional ditiadakan. Tidak akan ada lagi promosi besar-besaran mengenai lulus UN 100% yang terpampang di iklan bimbel. Buku kisi-kisi Ujian Nasional juga tidak akan terbit lagi, sehingga para siswa tidak merasakan belajar mandiri dengan soal yang sudah memililki kunci jawaban lengkap dibelakangnya.
Berita Kecurangan UN
Media di Indonesia akan berhenti menyiarkan berita kecurangan Ujian Nasional di berbagai daerah, kritik masyarakat akan sulitnya Ujian Nasional, dan berbagai dialog yang mempersoalkan Ujian Nasional tanpa solusi nyata. Jadi minggu-minggu menjelang ujian sekolah akan jadi lebih damai dari berita-berita negatif yang keluar dari media.