Liputan6.com, Jakarta Bertepatan dengan Hari Guru Nasional yang jatuh pada Jumat 25 November 2016, calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono bertemu para pegiat pendidikan, guru, dosen, santri, dan komite sekolah, di Cawang, Jakarta Timur.
Dalam pertemuan itu, Agus dikejutkan dengan kehadiran mantan gurunya saat bersekolah di SMA Taruna Nusantara Magelang. Guru bernama Eko Sulistyo Rini ini sempat menggoda Agus.
Advertisement
"Dulu berani saya memanggilnya, Gus, karena murid saya. Tapi sekarang tidak etis rasanya. Jadi saya memangilnya Pak Agus atau Mas Agus," ucap Eko di Cawang, Jakarta Timur, Jumat 25 November 2016.
Eko pun memuji anak dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), karena menyandang predikat murid pandai. Bahkan, disebut memiliki kepribadian memimpin atau leadership.
"Ini adalah salah satu murid saya yang pandai. Kemudian secara karakter dan watak kepribadiannya bagus. Dan yang menonjol adalah Mas Agus ini punya leadership yang bagus," kata dia.
"Sehingga Mas Agus terpilih menjadi ketua OSIS pada zamannya. Jadi sudah terbukti leadershipnya sudah muncul sejak di bangku sekolah," sambung Eko.
Eko pun mengaku mengikuti sepak terjang Agus. Dia yakin Agus memiliki kemampuan memimpin Jakarta.
"Kemudian setelah saya mengikuti sepak terjangnya, saya yakin beliau ini di manapun berada akan mempu memberikan karya terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara," tandas Eko.
Senada, mantan guru Agus lainnya, Cecep Iskandar, juga mengaku mengenal sosok Agus. Bahkan dirinya merasa terharu.
"Paling tidak, hal simpel yang bisa saya katakan, saya sering terharu melihat Bang Agus, karena selalu saja dalam setiap penugasan mengambil jalan yang tidak enak. Yang rumit-rumit," kata dia.
"Kok mau-maunya anak Kolonel Yudhoyono, sekolah di Magelang yang jauh. Setelah di Magelang, kok mau-maunya dia jadi ketua kelas. Setelah itu kok mau-maunya mencalonkan diri. Dengan enak tidur saja dia bisa nyaman sebenarnya," kata dia.
Karenanya, Cecep merasa yakin, niat Agus menjadi orang nomor satu di DKI tesebut, bisa mensejahterakan masyarakat.
"Sekarang saja saya sering terharu, kenapa susah-susah jadi gubernur. Padahal di militer sudah lapang jalannya. Ini semua demi masyarakat DKI," tutur dia.
Mendengar hal itu, Agus pun mengucapkan rasa terima kasih dan hormat kepada mantan kedua gurunya itu, serta sosok guru lainnya.
"Terima kasih para guru, terimalah rasa hormat saya. Para guru yang telah bekerja keras, tidak pernah lelah," pungkas Agus.