Liputan6.com, Jakarta Hammock memang tidak asing lagi bagi pencinta kegiatan alam. Selain dapat membantu mereka dalam beristirahat, hammock menjadi tempat yang sangat nyaman di tengah hutan rimba yang ganas. Hammock juga sering menjadi pusat perhatian pada foto-foto petualangan di media sosial. Akan tetapi, masyarakat New York kini memiliki pusat atraksi baru. Mereka bebas bermain hammock di tengah kota, seperti yang dirilis oleh inhabitat.com, Sabtu (26/11/2016), instalasi seni ini berhasil membuat para pejalan kaki bermain bersama.
Meski sudah berada dalam musim dingin, hal ini tidak menghalangi orang New York untuk berayun hingga tidur dalam hammock yang ada di Distrik Flatiron. Hammock yang memenuhi trotoar ini dibangun oleh LOT Architecture serta memberikan pemandangan yang menarik perhatian para pengunjung yang melewati instalasi seni ini.
Advertisement
Bernama Flatiron Sky-Line, rangkaian hammock ini memenangi penghargaan Van Alen Institute dan Flatiron/23rd Street Parnetship Business Improvement District. Penghargaan ini diberikan kepada desain interaktif yang menyenangkan untuk ruang publik. Bagaimana tidak, mulai dari gantungan setengah lingkaran yang bersinar dan ditemani orang-orang berlalu lalang membuat para pengunjung penasaran dan ingin mencobanya.
“Instalasi seni saat liburan kini sudah menjadi tradisi di distrik yang dinikmati oleh para pengunjung dan penduduk. Kegiatan ini menyediakan pengalaman yang menyenangkan untuk masyarakat di Public Plaza selama musim liburan,” ungkap Jennifer Brown, Direktur Eksekutif the Flatiron/23rd Street Partnership.
Terlihat sederhana, komposisi tiang yang berbentuk gelombang ini dibuat dari besi yang diberikan lampu LED, sehingga indah dilihat pada malam hari. Hammock yang digantungkan juga menjadi pusat foto selfie oleh para penduduk dan menikmati langit malam, didampingi pemandangan dari Flatiron Buliding dan Empire State Building. Tentunya pemandangan ini dilihat dari sudut pandang baru dari dalam hammock yang membuat penduduk New York ketagihan.
