Ribut dengan Suami, Perempuan di Purwakarta Curhat ke Bupati

Dedi menyatakan, berbagai curhatan warganya, termasuk hal pribadi adalah bentuk bahwa rakyat Purwakarta sangat dekat dengannya.

oleh Abramena diperbarui 26 Nov 2016, 14:32 WIB

Liputan6.com, Purwakarta - Banyak cara dilakukan untuk menyampaikan unek-unek. Selain menyampaikannya kepada teman, kerabat atau orang dekat, pada zaman serba canggih ini, setiap orang bisa mengungkapkan isi hati melalui atau media sosial.

Namun bagaimana jadinya jika curhat masalah pribadi justru dilakukan kepada seorang kepala daerah seperti bupati?

Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat kejadian tersebut seolah menjadi tren dan terjadi setiap hari. Sehingga, apapun permasalahan yang dialami warga tidak luput untuk disampaikan pada bupatinya.

Mulai dari tidak memiliki uang, tidak punya beras, sulit mendapat jodoh, keluarga sakit hingga urusan ngidam dan anak tidak mau ke sekolah semua di curhatkan kepada pemimpinnya.

Baru-baru ini, kejadian itu kembali terjadi. Seorang perempuan menyampaikan kebimbangannya setelah keluarganya hancur lantaran kerap bertengkar dengan sang suami.

Begini isi curhatan yang dikirim melalui pesan singkat wanita di Purwakarta tersebut.

"Assalamualaikum pa, Abdi mohon pa nyuhunkeun bantosana sakali ieu pak. Rumah tangga abdi ancur pak, hirup abdi ge ancur, tos teu kiat hirup didunia oge (Assalamualaikum Pak, saya mohon bantuan Pak sekali ini saja. Rumah tangga saya hancur Pak, hidup saya juga hancur, saya tidak kuat hidup di dunia juga)," kata wanita tersebut dalam pesan singkatnya yang dikirim kepada nomor selular Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Jumat 25 November.

Bahkan dalam SMS-nya kepada Bupati Dedi, wanita tersebut juga menyampaikan keputusasaannya dan menyatakan ingin bunuh diri.

Mendapat curhatan dari warganya, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kemudian menjawab dengan memberi saran serta berusaha menenangkan si wanita tersebut. Kemudian menanyakan nama dan alamat wanita yang mengirimnya pesan.

"Waalaikumsalam. Ibu yang baik jangan putus asa, jangan putus harapan. Siapa nama ibu, di mana alamatnya? Terima kasih)," jawab Dedi dalam pesannya.

Dia menyatakan, berbagai curhatan warganya, termasuk hal pribadi adalah bentuk bahwa rakyat Purwakarta sangat dekat dengannya.

"Kalau itu sudah biasa, setiap hari hampir ada. Bahkan bukan saja warga Purwakarta tapi di luar Purwakarta juga banyak. Tidak masalah saya juga ikhlas membantunya, nomor saya aktif 24 jam untuk rakyat saya," ujar Dedi, Sabtu (26/11/2016).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya