Liputan6.com, Jakarta Mencapai titik klimaks dan merasakan kepuasan maksimal orgasme setelahnya merupakan dua agenda utama dalam aktivitas bercinta yang ideal.
Namun, mengetahui betapa penting dan nikmatnya orgasme, mengapa masih banyak wanita yang memilih untuk berpura-pura sudah capai titik paling puncak orgasme saat seks?
Advertisement
Bahkan, istilah fake orgasm yang kerap diasosiasikan wanita dewasa ini menjadi populer digunakan dan dijadikan bahan lelucon di kalangan masyarakat luas.
Jadi, apa alasan di balik orgasme buatan para kaum hawa ini? Simak jawaban versi Cosmopolitan dan Your Tango di bawah ini, melansir Minggu (27/11/2016).
Kelelahan
Alasan paling umum wanita pura-pura orgasme adalah dirinya kelelahan namun tak enak hati untuk berkata jujur pada sang pria.
Tidak biasa jadi tidak nyaman
Alasan ini berlaku pada wanita lajang yang umumnya melakukan seks bersama dengan pria yang bukan pasangannya. Dengan begitu, sangat mungkin dirinya merasa tak nyaman karena dilakukan bukan atas dasar sayang atau cinta. Alhasil ia beralih ke orgasme palsu supaya sang pria tak kecewa.
Merasa bersalah
Wanita pada umumnya tidak terlaly egois di ranjang dan salah satu misinya adalah membuat sang pria puas. Oleh karena itu, jangan heran jika ia palsukan orgasme demi kebahagiaan sang laki yang mengira ia betul-betul membuat si wanita puas.
Iseng
Ini alasan yang paling aneh dan menjengkelkan. Khususnya dilakukan oleh para wanita yang gemar membuat sensasi dengan efek dramatis.
Tidak ‘mood’
Capek, stres, banyak pikiran atau bentuk kesibukan lainnya bisa membuat wanita kehilangan mood atau hasrat bercinta. Tapi karena wanita ingin memuaskan sang pria, ia rela berpura-pura terlihat niat saat melakukannya, mulai dari proses awal hingga orgasme.
Vagina perih atau sakit
Ketika wanita tidak ‘mood’ akibat stres, banyak pikiran dan lainnya, vagina-nya cenderung menjadi sangat kering dan kesat. Jadi ketika penis memasukinya, setiap gesekan akan terasa menyakitnya sekaligus perih. Itu yang menyebabkan mereka pura-pura orgasme.