Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengajukan moratorim Ujian Nasional (UN) 2017. Presiden Joko Widodo pun siap membahasnya dalam rapat kabinet terbatas (ratas).
Menanggapi hal itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyayangkan jika hasil dari ratas adalah memoratorium UN.
Advertisement
"Terus nanti kalo anak-anak mau daftar SMP ke SMA pakai nilai apa coba? Kepala Sekolah mau menyeleksi anak pakai apa? Karena tidak ada nilai UN lagi," kata dia usai kampanye di Gelanggang Remaja Jakarta Utara (GRJU), Jakarta Utara, Minggu (27/22/2016).
Calon gubernur DKI nomer urut tiga ini pun membandingkan Kemendikbud di zamannya. "Selama saya 2 tahun memimpin Kemendikbud tidak pernah masalah pendidikan masuk dalam ratas. Saya ingatin semua ya," tegas dia.
Masalah seperti UN, KIP, lanjut Anies, tidak pernah sampai tahap ratas. Hal tersebut dikarenakan di bawah titahnya Kemendikbud selalu berhasil menyelesaikan masalahnya sehingga tidak membebani presiden.
"Dua tahun memimpin Kemendikbud tidak ada persoalan sampai harus dirataskan. Kasihan presiden dibebani urusan UN, urusan presiden jauh lebih besar dari pada UN," Anies memungkas.