Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi variasi pada perdagangan awal pekan ini. Saat ini cenderung sepi sentimen di bursa saham.
Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe menuturkan pergerakan bursa regional akan berimbas ke IHSG. Sedangkan efek pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, Kiswoyo menilai rupiah bergerak stabil di kisaran 13.400-13.500 per dolar sehingga tidak terlalu berdampak ke IHSG.
"Sentimen tidak ada. Masih tunggu bursa Asia. IHSG akan bergerak di kisaran 5.100-5.300," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Senin (28/11/2016).
Sementara itu, Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo mengatakan, IHSG akan bervariasi. IHSG akan bergerak di kisaran 5.043-5.150 pada awal pekan ini.
Baca Juga
Advertisement
"Bila IHSG mampu ditutup di atas 5.150 maka tren IHSG turun sudah berakhir. Sedangkan kalau di bawah 5.043 maka testing level 5.000 kemudian 4.800," kata Satrio.
Ia mengatakan, sepi sentimen di bursa saham. Namun Satrio menuturkan, pelaku pasar menanti keputusan bank sentral Amerika Serikat soal suku bunga. Kemudian dari dalam negeri soal rencana aksi demo 2 Desember. Satrio pun mengingatkan pelaku pasar untuk waspadai laju IHSG.
Untuk rekomendasi saham, Satrio menilai pelaku pasar perlu waspadai tekanan terhadap sektor saham bank. "Waspadai sektor saham bank karena tekanannnya. Demikian juga sektor komoditas karena harga komoditas masih turun. Saat ini sentimen positif masih sulit. Jadi beli ketika tekanan sudah berakhir," jelas Satrio.
Sedangkan Kiswoyo mengatakan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) dapat jadi pertimbangan pelaku pasar. "Beli untuk saham-saham tersebut," kata Kiswoyo.
Sedangkan Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya memilih saham UNVR, BBNI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).