Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akhirnya bergerak menguat pada perdagangan di awal pekan ini. tekanan dolar AS berkurang di Asia sejak Jumat pekan lalu.
Mengutip Bloomberg, Senin (28/11/2016), rupiah dibuka di angka 13.450 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.525 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah berada di kisaran 13.401 per dolar AS hingga 13.506 per dolar AS. Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah masih mampu menguat 2,17 persen.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) rupiah dipatok di angka 13.467 per dolar AS. Patokan pada hari ini menguat jika dibandingkan dengan pekan lalu yang ada di angka 13.570 per dolar AS.
Tekanan penguatan dolar AS telah mereda. Pelaku pasar menunggu data-data terbaru perekonomian di AS. Selain itu, pelaku pasar juga menunggu kenaikan suku bunga Bank Sentral AS.
"Reli Dolar AS berhenti sejenak untuk bernapas. Oleh karena itu kenaikannya tertahan," jelas Analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd, Singapura, Khoon Goh.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, rupiah mampu menguat pada perdagangan Jumat kemarin sejalan dengan pelemahan dolar AS di Asia walaupun aksi jual asing masih terlihat di pasar SUN
Dari domestik fokus tertuju pada inflasi november yang diperkirakan naik, sementara aksi demonstrasi yang tidak terlihat pada Jumat pekan lalu sedikit mengurangi ketidakpastian dalam negeri. (Gdn/Nrm)