Ketua MPR: Jangan Gadai Suara Anda dengan Harga Murah

Dalam Empat Pilar MPR tercantum semua hal yang sebenarnya bisa menjadi solusi permasalahan bangsa.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Nov 2016, 16:12 WIB

Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Senin (28/11/2016) didaulat membuka dan memberikan keynote speech dalam gelar acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada PP Wanita Syarikat Islam (PP WSI). Acara yang digelar di Ruang Sidang Nusantara V, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta ini dihadiri ratusan anggota PP WSI.

Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa pemahaman Empat Pilar MPR (Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI Tahun 1945 Sebagai Konstitusi Negara serta Ketetapan MPR, NKRI Sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara), sangat penting bagi semua anak bangsa.

Dalam Empat Pilar MPR tercantum semua hal yang sebenarnya bisa menjadi solusi permasalahan bangsa dan jika kita konsisten mengamalkannya maka Indonesia akan semakin dekat dengan cita-cita tercapainya kesejahteraan bersama.

Contoh, dalam Empat Pilar MPR ditegaskan bahwa kedualatan penuh ada ditangan rakyat dan kedaulatan tersebut diwakilkan oleh rakyat yang ditunjuk dalam Pilpres atau Pilkada. “Karena kedaulatan di tangan rakyat, di tangan ibu-ibu semua maka rakyatlah yang berkuasa sebab Kepala Daerah sampai Presiden saja yang memilih adalah rakyat,” katanya.

Jadi, lanjut Zulkifli Hasan, suara rakyat sangatlah mahal. Jangan sekali-kali mau dibeli murah suara rakyat. “Jangan hanya uang 50 ribu anda memberikan suara anda sedemikian mudahnya, murah sekali, padahal dampaknya akan sangat besar di kemudian hari jika pejabat tersebut tidak amanah,” ujarnya.

Diutarakan Zulkilfi, bulan Februari 2017 akan diselenggarakan Pilkada serentak di seluruh Indonesia. Pergunakanlah hak kedaulatan rakyat dengan memberikan suara dengan hati, memilih berdasarkan kemampuan dan kapabilitas calon kepala daerah.

“Jangan memilih berdasarkan uang yang tidak seberapa. Sebab jika sudah terpilih maka pejabat tersebut tidak akan memikirkan rakyat lagi, sebab rakyat sudah dibeli dengan uang yang tidak seberapa itu plus sarung atau sembako. Intinya, sekali lagi pilihlah dengan hati. Jika ada calon yang memberi uang atau barang lainnya terima saja namanya juga diberi tapi urusan memilih itu urusan dan penilaian pribadi sesuai hati,” tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya