Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pembina (Wanbin) Partai Golkar menggelar pertemuan tertutup selama 2 jam 45 menit di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta Selatan.
Pertemuan itu menghasilkan beberapa keputusan. Satu di antaranya adalah setuju mengembalikan kursi ketua DPR dari Ade Komarudin ke tangan Setya Novanto.
Advertisement
"Wanbin dan DPP menyetujui Ade Komarudin akan digantikan Pak Novanto," ucap Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Senin (28/11/2016).
Selain itu, DPP dan Wanbin juga sepakat menggelar rapat lebih sering untuk memutuskan kebijakan strategis partai.
Terkait dua keputusan ini, Aburizal mengatakan, Dewan Pembina dan DPP Golkar telah menyepakati hal itu.
"Semua telah mengadakan kesepakatan yang sangat kompak. Semua memiliki pandangan masing-masing, tapi pada saat pemilihan semua merujuk pada, apakah keputusan tersebut berguna bagi bangsa, negara, dan juga untuk pemenangan Partai Golkar pada pilkada 2017/2018, pileg dan pilpres pada 2019," ujar Aburizal yang kerap disapa Ical.
Sementara itu, Setya Novanto mengaku siap menduduki kembali posisi yang pernah ditinggalkannya itu gara-gara terseret kasus Papa Minta Saham akhir 2015 lalu.
"Tentu apa yang dipercayakan dari Dewan Pembina akan saya pertanggungjawabkan sebaik-baiknya, untuk bisa membesarkan partai dan bekerjasama dengan pemerintah," kata Setya Novanto yang kini juga Ketua Umum Golkar.
Untuk keputusan akhir, Aburizal Bakrie dan Setya Novanto akan menyerahkan sepenuhnya kepada anggota DPR.