Liputan6.com, Dumai - Sertu Bayu Sadeli Putra, salah satu awak Helikopter Bell 421 EP, akhirnya ditemukan tewas setelah burung besi yang dinaikinya itu jatuh di Kalimantan Utara. Dia merupakan prajurit TNI AD yang berasal dari Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Dumai Kota, Kota Dumai, Riau.
Sebelum berangkat menaiki heli milik TNI AD bersama awak lainnya, Lettu Yohanes, Lettu Ginasa, Praka Suyanto, dan Lettu Absi (selamat), Bayu sempat berpesan kepada sang istri.
"Dia sempat berpesan kepada istrinya kalau terjadi sesuatu sewaktu bertugas, supaya jenazahnya dikirimkan ke Dumai," ucap Adi Rahman, warga Dumai yang mengaku teman sepermainan almarhum sewaktu kecil, Senin (28/11/2018).
Sebelumnya, Adi berharap sahabat kecilnya itu ditemukan selamat sejak dinyatakan hilang pada Kamis, 24 November 2016. Hanya saja, harapan itu pupus ketika petugas menemukan Bayu dalam kondisi tak bernyawa.
Baca Juga
Advertisement
"Pihak TNI sudah menelepon kita, katanya jenazah Bayu sudah ditemukan. Kan ada dua yang ditemukan, salah satunya selamat Lettu Abdi, dan satunya lagi Bayu," kata Adi.
Ia menyebutkan, rencananya jenazah Bayu dipulangkan pada Senin ini juga. Dia bersama keluarga Bayu masih menunggu kedatangan prajurit tersebut.
"Istri Bayu bilang, komandannya memberitahu tentang kabar ini, katanya jenazah mau dipulangkan sore ini. Tapi sekarang masih ada kegiatan khusus TNI karena ada anggota meninggal, biasanya begitu," kata Adi.
Sebelum Bayu ditemukan meninggal, keluarganya sudah membuat pengajian atau tahlilan. Tujuannya bukan untuk menyambut jenazah, melainkan mendoakan Bayu selamat sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa.
"Tadi malam sudah ngaji, tahlilan. Hari ini juga ngaji. Tenda sudah didirikan dan keluarga juga menerima segala kemungkinan yang terjadi almarhum tidak selamat," ujar Adi.
Ia menceritakan, Sertu Bayu sejak kecil sudah tinggal di Kota Dumai. Adi kenal almarhum Bayu sejak di SMP Budi Dharma dan melanjutkan ke SMK. "Kami tidak satu sekolah, cuma setiap hari main bersama dan sangat dekat," Adi mengenang.
Setamat SMK, Bayu melanjutkan dengan masuk menjadi prajurit TNI. "Tugasnya kemarin itu di Pondok Cabe, ada kesatuannya penerbangan angkatan darat. Kalau istrinya di Jakarta. Setelah itu ia ditugasi dan beberapa bulan lalu pindah ke Kalimantan Utara," ia menambahkan.
Di Dumai, rumah Bayu berada persis di depan rumah Adi. Ia juga sangat mengenal luar dalam dari prajurit tersebut. "Dia paling rajin, enggak cuma saya, kami warga di sini semuanya sedih dan terpukul," ujar dia.
Helikopter Bell 412 milik TNI AD membawa lima penumpang saat jatuh di hutan pegunungan sekitar lima kilometer dari Desa Long Sulit, Kecamatan Krayan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Satu orang korban ditemukan selamat pada Minggu, 27 November 2016. Tiga orang ditemukan gugur pada Senin siang tadi, sedangkan satu lagi masih dalam proses pencarian tim SAR gabungan.
Heli TNI AD yang sedang dalam misi membawa logistik untuk anggota TNI di perbatasan negara tersebut diketahui hendak menuju Long Bawan, Nunukan, dari Kota Tarakan.