Refleksi Semangat Persatuan Indonesia dalam Gelaran Mode

Tiga desainer yang tergabung dalam Indonesian Fashion Chamber (IFC) mempersembahkan Unity Indonesia dengan masing-masing ciri khasnya.

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 29 Nov 2016, 14:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Tiga desainer yang tergabung dalam Indonesian Fashion Chamber (IFC) mempersembahkan karyanya di Unity Indonesia. Mereka adalah Phangsanny dari IFC Chapter Jakarta, Gregorius Vici dari IFC Chapter Semarang, dan Priska Henata dari IFC Chapter Surabaya.

Koleksi ketiganya terinpirasi dari Keberagaman di Indonesia yang tak terpisahkan dari jati diri bangsa Indonesia sejak lama. Suku, ras, bahasa, agama, dan berbagai perbedaan yang ada dalam masyarakat seharusnya menimbulkan sikap saling menghargai satu sama lain dan mendatangkan persatuan.

Phangsanny mempersembahkan 10 karyanya yang dituangkan ke dalam gaun pengantin elegan dalam bentuk kebaya dan internasional. Koleksi ini didominasi lace dan tulle transparan yang menonjolkan lekuk tubuh wanita dalam acara yang berlangsung akhir pekan lalu di Jakarta. 

Karya-karya rancangannya sudah memikat banyak pengantin di Indonesia dan luar negeri. Gaya rancangan yang vintage, romantic, dan mengutamakan detail, menjadi pilihan bagi calon pengantin yang menyukai gaun simpel dan memukau dengan twist dan handwork.

Gregorius Vici di Unity Indonesia.

Sementara itu Gregorius Vici menampilkan koleksi berjudul Universe, rangkaian desain busana yang diilhami dari kekayaan Indonesia. Di mana batik merupakan salah satu pilihannya dalam berekspresi dan membuat desain tampak global dan modern dengan menggunakan batik tulis dan penggabungan warna dan motif yang elegan.

Terakhir, Priska Henata, yang memulai karier sebagai fashion designer sejak 2010 dan sejak 2013, Priska memulai terjun dalam dunia bridal. Kali ini adalah Koleksi Fall Winter 2016/2017 Priska Henata dengan tema Gletscher terinspirasi dari glacier di Irlandia, Vatnajökull.

Inspirasi ini di aplikasikan dalam pemilihan warna-warna dingin seperti icy blue, abu-abu, dan abu keunguan. Selain itu diaplikasikan dalam detil baju berupa drapery seperti gunung es yang berbukit dan juga finishing beads seperti tetesan glacier yang meleleh.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya