Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis keberadaan Institut Otomotif Indonesia (IOI) akan mempercepat pengembangan industri otomotif nasional. Hal ini sejalan program pemerintah mendorong pertumbuhan industri di dalam negeri.
Sekretaris Jenderal Kemenperin Syarif Hidayat mengatakan, kendala terbesar dalam pengembangan industri nasional hingga saat ini yaitu belum terhubungnya sistem pendidikan vokasi dalam negeri dengan kebutuhan tenaga kerja industri.
“Indonesia banyak pengangguran, tetapi industri kesulitan tenaga kerja, ini masalah besar.Pendidikan vokasi belum link and match dengan industri. Oleh karena itu keberadaan IOI diharapkan mampu mensinergikan seluruh pihak, baik akademisi maupun industri,” ujarnya dalam FGD dengan tema Pengembangan SDM Industri, IKM dan Kendaraan Pedesaan Indonesia di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (29/11).
Baca Juga
Advertisement
Di lain pihak, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kemenperin Haris Munandar mengatakan pihaknya memiliki 300 peneliti serta 22 balai penelitian dan sertifikasi industri yang dapat dimaksimalkan mendukung industri nasional.
Dari jumlah tersebut, terdapat 2 balai yang bergerak di sektor otomotif. Keberadaan IOI diharapkan mampu menjembatani kendala akademisi otomotif yang selama ini berhenti pada tahap riset tanpa ditindaklanjuti dengan produksi massal.
“Kami punya cukup banyak peneliti, ada 300 penelitidengan gelar S2 dan S3. Ini bisa bergabung mengembangkan otomotif nasional. Diperguruan tinggi biasanya skala hanya pada riset, diKemenperin harus sampai skala produksi, dengan ada IOI bagaimana caranya bisa diproduksi massal," kata dia.
Sementara itu, Presiden IOI I Made Dana Tangkas, mengatakan pihaknya akan mengkolaborasikan sejumlah pemangku kepentingan di Indonesia otomotif nasional, baik pemerintah, akademisi, IKM komponen maupun pelaku industri. Dengan demikian diharapkan Indonesia mempunyai produk otomotif yang mampu diproduksi produsen lokal.
“Kelak juga akan ada pengembangan kendaraan pedesaan. Poinnya adalah bagaimana membuat produk yang tidak bersinggungan dengan yang sudah ada saat ini. Bagaimana kita kembangkan kendaraan asli produk kita,” tandas dia. (Dny/Gdn)