Bos Kadin Buka Suara soal Demo Buruh 2 Desember

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani minta aksi demonstrasi 2 Desember tidak bias.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 29 Nov 2016, 17:14 WIB
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani (tengah) saat menghadiri Pra Rakernas Bid Perdagangan Kadin Indonesia di Jakarta, Jumat (22/7). Target ekspor Indonesia dalam jangka waktu 10 tahun sebesar USD 950 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha tergabung dalam Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia berharap aksi demonstrasi pada 2 Desember 2016 berjalan damai. Lantaran aksi demo 2 Desember ini juga melibatkan elemen buruh.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengimbau supaya aksi yang dilakukan tidak bias. Artinya, buruh benar-benar menyuarakan aspirasinya dalam koridor masalah ketenagakerjaan atau perburuhan.

"Ada berita bahwa buruh akan berpartisipasi tentunya yang kita harapkan kembali lagi walaupun hak kalau demo buruh dalam konteks yang berhubungan buruh, konteks kepentingan buruh. Itu yang kita harapkan jangan sampai buruh demo konteks yang lain," kata dia dalam konferensi pers di Menara Kadin Kuningan Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Pengusaha, lanjut Rosan menyadari, demonstrasi merupakan hak setiap warga negara.  Oleh karena itu, pengusaha menghargai keputusan buruh untuk menyampaikan aspirasi tersebut.

"Kami menghargai pendapat, perbedaaan, dan juga menghargai pernyataan pendapat yang dituangkan dalam bentuk baik terbuka langsung, maupun yang dikenal dengan berdemo karena hak setiap warga negara yang harus kita hormati," ujar dia.

Dia mengatakan, selama berjalan dengan baik demonstrasi tak mengurangi kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Hal itu dibuktikan pada aksi demonstrasi yang terjadi pada 4 November 2016 lalu.

Rosan menyatakan telah menemui para pengusaha baik dalam dan luar negeri yang menjalankan usahanya di Indonesia. Hasilnya, para pengusaha tersebut tak ragu untuk investasi di Indonesia.

"Setelah kejadian demo pada 4 November kemarin kami pun bernisiatif menemui perusahaan besar, visit langsung, baik lokal maupun dari internasional yang sudah ekspansi berusaha di kita. Sejauh ini menyatakan masalah ini tidak membuat menjadi meragukan atas proses investasi Indonesia," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya