Berkunjung ke Portugal, Cinta Sejati bagi Traveler Melankolis

Bila Anda jatuh cinta dengan kesedihan dan perasaan melankolis, maka berkunjung ke Portugal menjadi pilihan tepat.

oleh Akbar Muhibar diperbarui 05 Des 2016, 13:12 WIB
Pemandangan dari salah satu kamar yang berada di hotel mewah milik Cristiano Ronaldo, di ibu kota Portugal, Lisbon, Minggu (2/10). Harga menginap di hotel itu berkisar antara 250 euro hingga 1.250 euro per malam. (PATRICIA DE MELO MOREIRA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Bila Anda merupakan tipikal orang yang melankolis dan senang tenggelam dalam kesedihan, maka berkunjung ke Portugal yang berada di ujung barat benua Eropa ini menjadi pilihan yang sangat tepat. Tak hanya indah, Portugal juga menyimpan berbagai cara hidup yang sangat menghargai kesedihan, seperti yang dirilis dari bbc.com, Senin (5/12/2016).

Di Portugal, tidak ada seorang pun yang mengatakan "semoga harimu menyenangkan". Tidak ada juga yang peduli apakah Anda memiliki hari yang menyenangkan atau tidak. Ketika ditanya apakah harinya menyenangkan, jawaban paling antusias yang dapat Anda terima adalah "mais ou menos" atau "biasa saja". Tak seperti Thailand, yang merupakan tanah senyuman, atau Indonesia yang diklaim sebagai negeri murah senyum, Portugal memberikan perasaannya melalui puisi sendu yang ditulis oleh para lelaki yang dianggap "macho".

Karena melankolisnya, negeri ini diganjar peringkat 93 dari 157 negara dalam pemeringkatan World Happines Report yang dikeluarkan oleh PBB. Mereka sangat senang dengan kesedihan dan keputusasaan dengan cara yang aneh, tapi tetap mencerahkan. Ketika berkunjung ke Portugal, masyarakat akan mengajarkan keindahan yang tersembunyi dan kebahagiaan dalam kesedihan yang dalam. Kebiasaan ini tergambarkan dalam satu kata "sausade" atau iba.

Gelombang Raksasa di Pesisir Nazare, Portugal | via: brightside.me

Saking tenggelamnya dalam perasaan iba, orang Portugis bisa saja iba kepada ayam yang akan mereka santap, padahal sajian tersebut sudah ada di meja makan. Bahkan, pabrik cokelat di Portugal sudah membuat cokelat keibaan yang memiliki rasa pahit dengan sedikit manis di dalamnya. Kebiasaan ini juga sudah mendarah daging bagi orang Portugis. Sehingga bila terjadi kemalangan pada seseorang, hal terburuk yang bisa Anda lakukan adalah menghiburnya.

Musik-musik sendu juga menjadi santapan sehari-hari masyarakat Portugis. Salah satunya adalah musik Fado, yang berarti takdir. Maknanya adalah, kita sebagai manusia harus menerima semua takdir kita, meskipun itu jahat. Mulai dinyanyikan dua abad lalu di Lisbon, lagu ini dinyanyikan oleh seorang faditas, yaitu seorang wanita pekerja prostitusi yang suaminya tak kunjung pulang berlayar di lautan. Karena itulah, lirik dalam Fado berisi ungkapan keibaan dan kesedihan yang menggabungkan rasa melankolis, kesedihan, dan kelegaan karena menghargai rasa kesedihan dalam diri.

Jika Anda memiliki jiwa melankolis yang membara dan ingin pengalaman baru dalam berpetualang, mengunjungi Portugal akan menjadi saat menyenangkan untuk bersedih dan menghargai kesedihan bersama dengan orang Portugis. Bahkan Portugal bisa menjadi cinta sejati Anda.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya