Indonesia Belum Siap Adopsi Tren Paperless

'Saat ini Indonesia masih belum bisa mengadopsi tren paperless sepenuhnya, namun sedang mengarah ke sana'

oleh Yuslianson diperbarui 30 Nov 2016, 11:52 WIB

Liputan6.com, Jakarta Diwartakan sebelumnya, Canon memperkenalkan dua printer teranyarnya, Pixma G4000 dan TS8070. Dalam paparannya di Bali, Selasa (29/11/2016), Canon memperlihatkan perkembangan printer tinta isi ulang yang makin diminati konsumen Indonesia. 

"Segmen printer tinta isi ulang makin diminati oleh masyarakat karena ingin mencetak dokumen dengan harga murah dan banyak jumlahnya," ujar Monica Aryasetiawan, Division Manager Canon Consumer Systems Products Div. pt. Datascrip. 

Lebih lanjut, Monica juga menanggapi perkembangan tren paperless yang sudah mulai 'digalakkan' oleh beberapa korporasi, institusi pemerintahan, dan area bisnis lainnya. 

"Saat ini Indonesia masih belum bisa mengadopsi tren paperless sepenuhnya, namun sedang mengarah ke sana," papar Monica.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bagaimana masyarakat di beberapa kota kecil di Indonesia masih belum maksimal.

Hingga akhir tahun ini, Monica memperkirakan dapat meng-capture market size sebesar 52 persen dari total inkjet 1,5 juta unit di Indonesia. Secara keseluruhan, Jakarta dan Surabaya adalah kota dengan kontribursi terbesar.

"Tak hanya bisnis pariwisata, ke depannya Bali akan semakin berkembang dari sisi korporasi. Terbukti, banyak brand besar mulai membuka kantor mereka dan makin banyak Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bermunculan di Bali," ungkapnya.

Tak berlaku hanya untuk Bali, namun juga kota-kota lain di Indonesia dapat berkembang dan berkontribursi seperti Jakarta dan Surabaya.

"Selain UKM, Canon menganggap berbagai korporasi yang ada saat ini dan ke depannya sebagai pangsa pasar yang menjanjikan dan dapat dikembangkan lebih baik lagi," ungkap Monica.

(Ysl/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya