Liputan6.com, Tokyo - Final Fantasy XV akhirnya dirilis serempak di seluruh dunia pada Selasa (29/11/2016).
Gim yang dikembangkan oleh Square Enix ini memang dinanti-nanti penggemarnya, mengingat Final Fantasy XV adalah salah satu seri epik Square Enix yang pengembangannya memakan waktu 10 tahun.
Baca Juga
Advertisement
Sejumlah review dari beberapa media internasional sudah bermunculan. Sebagaimana dilansir Forbes pada Senin (5/12/2016), Final Fantasy XV mendapatkan skor yang cukup mengesankan.
Para kritikus gim menilai, seri kelima belas Final Fantasy ini pantas ditunggu karena kembali membawa elemen klasik khas Final Fantasy dalam balutan gameplay dan kultur yang modern. Apa saja hasil ulasannya?
IGN
IGN, memberikan skor 8,2 dari 10. Media gim tersebut mengatakan, daya tarik Final Fantasy XV terletak di hubungan karakter yang kuat antara Noctis (karakter utama Final Fantasy XV, red.) dengan 'saudara'nya.
Polygon
Sementara, skor Polygon untuk Final Fantasy XV sangat tinggi, yaitu 9 dari 10.
"Final Fantasy XV adalah seri Final Fantasy yang cocok untuk para penggemar lama dan gamer pemula yang baru saja memainkan Final Fantasy XV. Gim ini tak hanya sekadar sebagai permainan belaka, melainkan menawarkan sensasi dari persahabatan, petualangan dan kisah tragis dengan formula baru," tulisnya.
Gamespot
Lalu, Gamespot memberikan skor 8 dari 10. Meski Final Fantasy XV dinilai masih memiliki sejumlah 'kekurangan', hal tersebut dianggap tidak terlalu berarti.
"Sebab, gim ini memiliki setting lokasi open world terindah yang pernah kami temui. Terlebih, Final Fantasy XV menawarkan sejumlah challenge yang cukup menantang setiap harinya," ungkap Gamespot.
Game Informer
Game Informer pun menyisakan skor 8,5 dari 10 untuk gim yang disutradari Hajime Tabata ini. Mereka mengatakan, "Final Fantasy XV bukan seperti gim RPG lain yang pernah dimainkan. Square Enix berhasil membuat fondasi solid dari gim RPG yang seharusnya diharapkan para pemainnya."
Kotaku
Tak ketinggalan Kotaku juga melempar skor 9 dari 10 untuk gim tersebut. Media gim dan kultur ini mengatakan, Hajime Tabata selaku sutradara Final Fantasy XV mampu meramu gim ini dengan sentuhan khas Final Fantasy klasik.
"Petualangan yang sangat menakjubkan, pertarungan yang intens, elemen kristal, magic, summon, cerita epik yang sangat mengharukan. Semua jadi satu. Jika ini bukan Final Fantasy, lalu apa lagi?".
Cerita Final Fantasy XV
Final Fantasy XV sendiri menyajikan kisah epik antara dua kubu kerajaan di sebuah dunia yang bernama Eos.
Dua kerajaan tersebut adalah Lucis dan Niflheim. Niflheim berperan sebagai kubu yang ingin merebut semua tahta kerajaan tetangganya di Eos, tak terkecuali Lucis.
Secara mengejutkan, Niflheim menawarkan 'perdamaian' kepada Lucis dengan cara membuat kesepakatan di mana Insomnia, ibukota Lucis, juga dimiliki Niflheim.
Sebagai imbalan, putra kerajaan Lucis, yaitu Noctis Lucis Caelum, harus menikah dengan Lunafreya Nox Fleuret. Pernikahan ini disebut-sebut menjadi tanda perdamaian antara kedua belah pihak.
Dalam film Kingsglaive: Final Fantasy XV, tawaran perdamaian Niflheim ternyata cuma kedok belaka. Mereka tetap ingin menghancurkan Insomnia dan mencuri kristal yang disebut-sebut sebagai pelindung kota itu.
Ayah dari Noctis, yaitu Raja Regis Lucis Caelum, juga dibunuh oleh Niflheim.
Noctis sendiri, bersama dengan teman yang merangkap 'pengawalnya': Ignis, Prompto dan Gladiolus, sudah lebih dulu 'dilarikan' ke Altissia untuk menemui Lunafreya. Rencana awalnya, mereka akan menikah di kota tersebut.
Sayang, setelah Noctis mengetahui kota asalnya hancur, rencana pernikahan batal total. Di sinilah, Noctis bersama dengan teman-temannya harus berjuang merebut kembali Insomnia dari tangan Niflheim.
(Jek/Ysl)
Advertisement