Liputan6.com, London - Uang kertas yang baru didistribusikan oleh Bank Sentral Inggris mengundang reaksi tersendiri dari masyarakat. Bagaimana tidak, walau difungsikan sebagai uang untuk transaksi jual beli, uang kertas yang baru ini mengandung bahan yang tidak biasa.
Seperti dilaporkan CNNMoney, (30/11/2016), hal ini berawal dari keluarnya pernyataan Bank Sentral Inggris yang mengaku bahwa uang kertas pecahan 5 pound sterling tersebut mengandung minyak hewan.
Baca Juga
Advertisement
Sontak, hal tersebut langsung ditanggapi dengan reaksi beragam dari masyarakat terutama bagi masyarakat yang tergabung dalam komunitas pencinta hewan.
Banyak masyarakat yang menuntut bank sentral Inggris untuk berhenti menggunakan bahan baku hewani dalam produk uang. Ketidaksetujuan mereka ini juga dituangkan dalam petisi online yang kini sudah ditanda tangani sebanyak 15 ribu orang.
"Hal ini sangat tidak bisa diterima bagi para vegan, vegetarian, orang hindu dan golongan lain di Inggris," tulis petisi online tersebut.
Juru bicara bank sentral Inggris menuturkan, pihak bank baru mengetahui akan hal ini. Ia juga menjelaskan bahwa polimer minyak hewan yang terdapat dalam uang kertas tersebut disuplai dari sebuah perusahaan bernama Innovia Films.
Sementara itu, juru bicara Innovia Films mengakui bahwa ada jejak lemak hewan dalam polimer yang didistribusikan. Pihak perusahaan mengaku bahwa harus menggunakan polimer jenis ini agar nantinya uang kertas tersebu bisa lebih tahan lama.
Selain ke pemerintah Inggris, polimer yang sama juga di eskpor ke 23 negara berbeda. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi apabila polimer yang di eskpor juga mengandung lemak hewan.
Bank Sentral Inggris mulai memakai polimer sebagai bahan baku uang kertasnya karena dianggap lebih rentan terhadap debu dan air. Selain itu, polimer juga bisa identitas keamanan tersendiri apabila uang tersebut dicek keasliannya.