Cairan Ajaib Ini Bisa Selamatkan Manusia dari Serangan 'Kiamat'?

Kini para peneliti tengah merancang sebuah jenis beton yang mampu menjadi tameng melawan serangan yang menyebabkan 'kiamat'.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 30 Nov 2016, 20:07 WIB
Ilustrasi kiamat (manataka.org)

Liputan6.com, Nebraska - Dalam beberapa tahun mendatang, ahli keamanan telah memperingatkan adanya serangan mirip cerita fiksi ilmiah, yaitu ledakan elektromagnetik.

Mereka digambarkan mampu mematikan aliran listrik utama dan membuat jutaan nyawa terancam. Namun senjata bak film-film itu bukan mustahil diwujudkan. 

Kini para peneliti tengah merancang jenis beton yang mampu menjadi tameng melawan serangan yang konon bisa menyebabkan 'kiamat'.

Beton konduktif itu bisa menyerap lalu memantulkan gelombang elektromagnetik untuk melindungi listrik di dalamnya. Para penciptanya mengatakan, teknologi bisa digunakan di gedung baru atau berupa cairan 'ajaib' yang disemprotkan di permukaan bangunan.

Teknologi itu diciptakan oleh tim insinyur dari University of Nebraska-Lincoln. Awalnya mereka menciptakan teknologi peluruh salju dan es di jalan.

Namun di tengah-tengah penelitian, mereka menemukan dari teknologi yang sama mampu memblokade energi elektromagnetik. Demikian seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (30/11/2016).

Energi elektromagnetik ditemukan di sekitar kita, ledakan gelombang ini datang dari ledakan nuklir yang tinggi atau pulsa elektromagnetik (EMP). Sebuah senjata yang  dapat menyebabkan arus listrik dan lonjakan tegangan, memusnahkan sistem elektronik dalam skala besar.

"EMP sangat mematikan peralatan elektronik," kata Christopher Tuan, profesor teknik sipil.

"Kami menemukan bahan utama yang menghantarkan energi gelombang. Teknologi ini menawarkan banyak keuntungan sehingga industri konstruksi sangat tertarik," lanjutnya.

Para peneliti membuat beton yang menghasilkan listrik, mengganti beberapa bahan beton standar dengan magnetit.

Mineral ini memiliki sifat magnetik, dan dapat menyerap gelombang mikro.

Beton itu juga mengandung karbon dan komponen logam serta dapat meningkatkan kemampuannya menyerap dan memungkinkan untuk memantulkannya juga.

Menurut para peneliti, metode ini jauh lebih efektif daripada teknologi perisai standar, yang mengandalkan kandang logam dengan panel atau layar mahal.

Beton jenis baru ini sekarang tersedia untuk komersialisasi.

Teknologi itu akan melindungi interior bangunan dari interferensi elektromagnetik, seperti gelombang radio dan gelombang mikro, dan peralatan sadap.

Perusahaan ABC Group sekarang telah membangun sebuah bangunan prototipe menggunakan material di kompleks pemulihan bencana di Lakeland, Florida - dan strukturnya melebihi persyaratan perisai militer.

"Beton itu memiliki kemampuan untuk memberikan apa yang kita sebut multi-ancaman struktur, "kata Lim Nguyen, profesor teknik listrik dan komputer, yang melakukan perjalanan ke Florida untuk mengevaluasi bangunan prototipe.

"Struktur harus mampu menahan serangan baik oleh ledakan atau serangan elektromagnetik atau skema lainnya," lanjutnya.

ABC Group kini memiliki hak eksklusif untuk memasarkan produk perisai, yang disebut EMSS-Electromagnetic Shielding Shotcrete dan sekarang tersedia secara komersial.

Menurut CEO ABC Group, Peter Fedele, metode sejauh ini telah dipuji oleh para ahli EMP, dan akan "memungkinkan kita untuk membangun kekuatan tinggi, struktur tahan ledakan yang melebihi persyaratan perisai elektromagnetik militer. "

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya