Harta Kekayaan Ahok Naik Karena Ini

Ahok mengatakan, sudah melaporkan kekayaannya kepada KPK sejak 2004.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 30 Nov 2016, 17:32 WIB
Calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (tengah) berpose bersama Juru Bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas dan Wasekjen PSI Danik Eka R usai peluncuran aplikasi Go Ahok2 di Jakarta, Senin (28/11). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tidak berkomentar banyak soal harta kekayaannya yang dimuat dalam situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. Ahok tercatat memiliki kekayaan Rp 25,65 miliar dan US$ 7.228.

"Bisa tanya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) saja. Kami selalu lapor KPK kok," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2016).

Ahok mengatakan, dia tidak tahu persis jumlah total harta kekayaannya. Sebab, dia sudah melaporkan kekayaannya kepada KPK sejak 2004. Meski demikian, Ahok percaya angka KPU sudah sesuai dengan data yang dihimpun oleh KPK.

Menurut Ahok, nilai kekayaannya naik lantaran harta tanah yang dimiliki. Menurut dia, harga tanah terus naik.

"Harga tanah itu naiknya luar biasa. Kalau enggak salah, KPK itu pakai patokannya dari NJOP (nilai jual objek pajak), jadi walaupun nilai tanah pasaran tinggi, mereka tetap pakai NJOP," ujar Ahok.

Adapun cagub DKI Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono memiliki kekayaan sebesar Rp 15,29 miliar dan US$ 511.322. Sedangkan cawagubnya Sylviana Murni memiliki kekayaan Rp 8,36 miliar.

Sementara, calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan memiliki kekayaan Rp 7,03 miliar dan US$ 8.893. Sedangkan wakilnya Sandiaga Uno, memiliki kekayaan Rp 3,85 triliun dan US$ 10.347.381. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya