Liputan6.com, Samarinda - Aparat kepolisian di Kalimantan Timur segera menyelidiki beredarnya video berisi adegan "ngelem" atau menghirup lem yang dilakukan sejumlah anak-anak sambil berbuat tidak senonoh dan mesum.
Aksi "ngelem" dan adegan tidak senonoh tersebut terlihat dilakukan dua orang anak yang masih belia, diperkirakan berusia di bawah 15 tahun, diunggah melalui media sosial pada Rabu siang.
"Tentunya jika ada kasus seperti itu akan kami tindak lanjuti dengan melakukan penyelidikan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Komisaris Besar Fajar Setiawan dihubungi dari Samarinda, Rabu, 30 November 2016, seperti dilansir Antara.
Video yang diduga diambil melalui telepon genggam berdurasi 15.05 menit dan diunggah melalui akun Facebook Bubuhan Samarinda (Busam) itu memperlihatkan sepasang anak menghirup lem dari kantong plastik berwarna putih. Sementara dua perempuan yang juga masih belia ikut menyaksikan dan satu orang merekam adegan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Adegan yang dilakukan di sebuah lokasi yang sepi pada sebuah pos ronda atau pos pengamanan di tengah ilalang itu diduga berlangsung di wilayah Kecamatan Sanga-sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Selain "ngelem", kedua anak yang terlihat mabuk akibat menghirup aroma lem tersebut sesekali melakukan adegan tidak senonoh. Bahkan, sempat juga terlihat melakukan adegan intim di semak-semak sambil direkam oleh rekannya.
"Kami akan mengumpulkan bukti-bukti untuk kemudian dilakukan proses hukum sesuai aturan, termasuk menyelidiki siapa yang mengunggah video dan mengambil adegan tersebut. Jika terbukti akan diproses sesuai Undang-undang ITE. Informasi tersebut akan kami sampaikan ke Polres Kutai Kartanegara agar segera ditindaklanjuti," Fajar Setiawan menjelaskan.
Hanya berselang satu jam setelah video itu itu diunggah melalui media sosial, sudah disaksikan lebih 7.000 orang.
"Saya sangat prihatin menyaksikan adegan yang dilakukan oleh anak-anak yang masih belia tersebut. Video itu sempat disaksikan lebih 7.000 orang tetapi tak berselang lama, video itu sudah hilang dari media sosial," ujar salah seorang warga Samarinda, Wanto, yang sempat menyaksikan adegan mabuk lem dan tidak senonoh itu.
Ia meminta agar polisi segera mengusut kasus tersebut sebab adegan yang tidak senonoh apalagi dilakukan anak yang masih belia sangat tidak pantas.
"Kalau melihat dari tulisan yang ada di pos itu yang bertuliskan 'Baret Merah Sanga-sanga Community', kemungkinan video itu dibuat di wilayah Kecamatan Sanga-sanga," tutur Wanto.