Liputan6.com, Jakarta - Kemunculan hasil tes DNA Mario Teguh dan Ario Kiswinar sempat menjadi titik cerah dalam konflik keluarga tersebut. Motivator 60 tahun itu terbukti sebagai ayah kandung dari Kiswinar.
Namun hasil tes DNA itu tak melunakkan pihak Kiswinar untuk mencabut laporan. Mario Teguh pun curhat di media sosial. Pengacara Mario Teguh, Vidi Galenso Syarief juga menyindir sikap Kiswinar yang dianggap menolak untuk berdamai.
Baca Juga
Advertisement
"Jalan damai itu sudah kami upayakan dari awal, dan polisi juga sudah menganjurkan begitu (damai). Saya enggak mengerti siapa yang mencuci otaknya atau memprovokasi Kiswinar untuk tetap ngeyel melaporkan bapaknya. Diajak damai juga enggak mau," ujar Vidi Galenso Syarief di Jakarta, baru-baru ini.
Pihak Kiswinar pun bereaksi. Pengacara Kiswinar, Ferry Amahorseya merasa tak pernah menolak perdamaian. Adapun penolakan undangan pertemuan tertutup yang ditawarkan Mario Teguh, kata Ferry, tak berarti menutup pintu damai.
"Menolak menghadiri undangan, tidak sama dengan menolak damai," terang Ferry Amahorseya kepada Liputan6.com, Rabu (30/11/2016).
Ferry Amahorseya juga mengungkap alasan pihaknya menolak tawaran pertemuan dari Mario Teguh. Salah satunya, lantaran ketika Kiswinar bertanya mengenai agenda pertemuan, malah dirahasiakan oleh pihak Mario Teguh.
"Undangan bertendensi, sama dengan jebakan atau licik. Ingin memanfaatkan kedudukan Kis sebagai anak untuk diakal-akali. Legal standing Aryani pun saat ini adalah orang lain atau bukan keluarga," kata Ferry Amahorseya.
"Dan ketika dikonfirmasi apa agenda rapatnya, dijawab oleh MT 'masih rahasia'. Makanya kami menolak hadir rapat, tapi tidak sama dengan menolak damai," dia menandaskan. (Ras)