Liputan6.com, Paris - Renault-Nissan berjanji mempertahankan prinsip kesetaraan gender dalam menjalankan bisnis. Hal ini mereka utarakan dalam acara Women’s Forum for the Economy and Society, di Perancis, Rabu (30/11/2016) kemarin.
"Komitmen kami untuk kesetaraan gender bermanfaat untuk bisnis, karena kami fokus pada menarik bakat terbaik di seluruh dunia," ujar CEO sekaligus Chairman Renault-Nissan Alliance, Carlos Ghosn, dikutip dari responsejp.com.
Pernyataan ini memang sudah mereka buktikan sebelumnya. Misalnya, posisi manajemen yang diisi oleh perempuan di aliansi pabrikan Peranis-Jepang itu terus berkembang, baik yang ada di Perancis ataupun di seluruh Jepang.
Baca Juga
Advertisement
Secara persentase, tahun lalu pekerja perempuan Renault di seluruh dunia mencapai 18,8 persen. Sebagai pembanding, pada 2000 jumlahnya hanya 10 persen.
Lebih detail, dari hampir 2.000 posisi profesional penting, 24,2 persennya ditempati oleh perempuan. Perempuan bahkan menempati tiga pos di komite eksekutif dati total 12 anggota, termasuk wakil Presiden Eksekutif Office Mouna Sepehri.
Sementara di Nissan, persentase pekerja perempuan di posisi manajemen mencapai 9,1 persen, naik dari tahun lalu yang baru menyentuh angka 8,2 persen. Sementara posisi eksekutif puncak bahkan tumbuh tiga kali lipat sejak 2008.
Diprediksi, pada April 2017, 13 persen posisi manajemen tingkat global dapat diisi oleh kaum hawa. Di dalam negeri, Nissan berharap angkanya bahkan bisa 14 persen.
Menurut Ghosn, apa yang mereka lakukan adalah langkah penting yang mungkin diikuti oleh pabrikan lain. "Kami telah mengambil langkah penting untuk mempromosikan kesetaraan di seluruh tingkatan aliansi," tutupnya.