Marquez: Tekanan di MotoGP Bikin Saya Hancur

Marquez mengaku perjuangannya menjadi juara MotoGP 2016 tidak mudah.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 01 Des 2016, 14:10 WIB
Marquez Berlaga di Sentul (Luthfie/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jerez - Marc Marquez mengaku perjuangannya menjadi juara MotoGP 2016 tidak mudah. Apalagi pembalap Repsol Honda itu dalam tekanan besar setelah gagal juara pada musim sebelumnya.

Ya, pada MotoGP 2015, Marquez hanya finis di posisi ketiga klasemen. Ia kalah bersaing dengan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo yang menjadi juara.

Beban Marquez semakin berat karena ia mengakhiri musim 2015 dengan cara yang kurang baik. Ia harus berkonflik dengan Rossi di dalam dan luar sirkuit.

"Saya bukannya tidak tahu tekanan itu seperti apa. Namun baru sekarang saya merasakan tekanan yang sangat besar," kata Marquez seperti dilansir Motorsport.


Punya tim yang hebat

"Tekanan adalah hal yang sulit dijelaskan. Terkadang membuat saya merasa tidak nyaman dan menjadi ragu-ragu," katanya menambahkan.

Beruntung Marquez bisa mengatasi tekanan tersebut. Ia mampu mengasapi Rossi dan Lorenzo dan menjadi juara dunia untuk ketigakalinya.

"Tekanan bisa membuat Anda hancur pada akhir pekan dan berdampak pada fisik dan mental. Untungnya saya punya keluarga di paddock, mereka membuat saya rileks," ucap Marquez.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya