Liputan6.com, Jakarta - Shopee menggebrak industri e-Commerce Indonesia dengan strategi yang diklaim cukup jitu yaitu bebas ongkos kirim (ongkir) bagi siapa pun yang bertransaksi di aplikasinya. Alasannya tak lain karena ingin memberikan kemudahan dan pengalaman menyenangkan bagi pengguna--khususnya yang berasal di daerah.
Sebuah langkah yang cukup berani, mengingat investasi untuk pengiriman memakan biaya besar. Apalagi, menggratiskan ongkos kirim bukanlah perkara mudah.
Bagi sebuah startup, umumnya butuh beberapa tahun untuk bisa menjadi profitabel agar akhirnya mereka bisa mencairkan dana untuk keperluan seperti ini. Kini, sudah hampir lewat sepuluh bulan, Shopee masih membebaskan ongkos kirim.
Sampai kapan mereka optimistis bisa survive dengan ketiadaan ongkos kirim? Atau apakah bebas ongkos kirim ini memang akan diimplementasikan secara permanen?
Diungkapkan Achmad Alkatiri, Lead Marketing Shopee Indonesia, Shopee sebetulnya memang berencana menggratiskan ongkos kirim dalam jangka panjang, hanya, mereka mengaku belum tahu hingga kapan strategi ini akan berjalan.
Baca Juga
Advertisement
"Komitmen kami adalah ingin memberikan direct benefit ke user. Kalau dilihat dari survei online shopping, prioritas pertama adalah logistik. Kebanyakan dari sisi penjual dan pembeli dihalangi dengan mahalnya ongkos kirim," kata Achmad saat menyambangi Redaksi Liputan6.com di SCTV Tower, Kamis (1/12/2016).
Dilanjutkan olehnya, prioritas kedua di survei tersebut adalah keamanan. Untuk hal ini, kebanyakan e-Commerce sudah mampu menanganinya antara lain garansi shopping, rekening bersama, dan masih banyak lagi.
"Ini cuma preferensi dari business strategy. Kalau teman-teman (pemain e-Commerce) yang lain memilih investasi di advertising, Shopee justru prefer ke investment untuk free ongkir (ongkos kirim)," ujar Achmad.
Ia juga mengaku, kucuran dana untuk free shipping ini sangat besar, meski ia tidak menguar berapa nominalnya. Namun yang pasti, Shopee memiliki financial backup cukup kuat untuk menggratiskan ongkos kirim
"Kalau nggak kuat, pasti akan jatuh. Kalau kami tidak punya well calculated plan, kami tak akan berani coba untuk menerapkan free shipping," tutur Achmad menambahkan.
(Jek/Why)