Liputan6.com, Mountain View - Pada 2013 silam Google merilis fitur video Timelapse di Google Earth yang menampilkan bagaimana perubahan Bumi dari waktu ke waktu yang diambil dari satelit luar angkasa. Kini, raksasa pencarian itu merilis video Timelapse terbaru. Bagaimana penampakannya?
Dikutip dari Mashable, Sabtu (3/12/2016), video Timelapse ini memperlihatkan bagaimana iklim dan lingkungan Bumi berubah selama 32 tahun. Google juga memanfaatkan data yang diambil satelit luar angkasa untuk mengumpulkan rangkaian gambar dari berbagai belahan Bumi.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya kota-kota besar seperti San Francisco, Beijing, Bangkok, Berlin dan masih banyak lagi, video Timelapse itu juga menunjukkan perubahan iklim hutan dan danau yang tersebar di seluruh penjuru dunia.
Hasilnya cukup mencengangkan. Perubahan permukaan Bumi dari tahun ke tahun ternyata dinilai makin memburuk. Beberapa area di Afrika, Asia serta Amerika Selatan contohnya; di video Timelapse ini area-area itu awalnya didominasi permukaan warna hijau (hutan), kemudian berubah perlahan menjadi cokelat akibat penggundulan hutan yang masif.
Adapun beberapa area seperti Antartika dan Laut Artik (Kutub Utara) juga mulai mencair akibat pemanasan global.
Kumpulan video Timelapse ini diunggah Google di akun YouTube Earth Outreach. Terungkap, video perubahan iklim Bumi ini membutuhkan gambar dengan resolusi lebih dari satu kuadriliun piksel, serta lebih dari 5 juta gambar satelit sebelum akhirnya bisa diproses menjadi video Timelapse.
Jika kamu penasaran bagaimana perubahan iklim Bumi dari tahun ke tahun terjadi, kamu bisa mengunjungi tautan ini.
(Jek/Why)