Mastel Buat Ponsel 4G Lokal

Koperasi Digital Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) siap merilis ponsel cerdas 4G besutannya yang bernama Digicoop.

oleh Muhammad Sufyan Abdurrahman diperbarui 01 Des 2016, 17:22 WIB
Ilustrasi Smartphone - Kredit: Man looking his phone - Freepik.com/Molostock

Liputan6.com, Bandung - Koperasi Digital Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) siap merilis ponsel cerdas 4G besutannya yang bernama Digicoop. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Koperasi Digital Henri Kasyfi beberapa waktu lalu.

"Koperasi Digital berniat menggencarkan sosialisasi dan promosi dalam membidik calon anggota. Saat ini dalam proses perizinan di Kementerian Perindustrian RI dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI," kata Henri kepada Tekno Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Menurut Henri, jika proses perizinan sudah selesai dan tak ada lagi kendala, ponsel 4G ini akan mulai didistribusikan ke anggota koperasi per 9 Desember 2016. Hal ini dirasa penting terutama dalam target mengembalikan kedaulatan digital Indonesia yang saat ini dibanjiri produk telematika impor.

"Tapi kami tetap memerhatikan aspek compliance dan kualitas produk yang akan diluncurkan. Jangan sampai nanti kejadiannya seperti kasus Galaxy Note 7 kemarin," tutur Henri.

User Interface Digiscoop. Kredit: Mastel

Ditanya spesifikasi produknya, ia menjanjikan Digicoop akan tampil beda dengan sistem operasi buatan lokal yakni ID3OS. Dapur pacu ponsel ini adalah prosesor leadcore 1860 quad-core 1,5GHz, RAM 1GB, dan memori internal 8GB yang bisa ditingkatkan kapasitasnya dengan kartu memori microSD. Spesifikasi lainnya layar dengan resolusi FWVGA dan baterai berkapasitas 1800mAH.

Meski hanya diedarkan di kalangan anggota koperasi, dengan spesifikasi dan desain yang menarik, ponsel ini nantinya diharapkan bisa memperluas jangkauan keanggotaan ke berbagai kalangan khususnya generasi muda umur 19-22 tahun.

"Kreativitas Koperasi Digital tidak hanya menyediakan ponsel lokal. Dengan platform iklan terhubung ke setiap ponsel, akan ada model bisnis baru bagi anggota dari pendapatan iklan. Namun ini tidak mengganggu karena berada di sisi atas layar. Hasil keuntungan nanti dibagikan secara periodik dalam bentuk sisa hasil usaha," pungkas Henri.

(Msu/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya