Liputan6.com, Jakarta - Peserta demo 2 Desember tak hanya mereka yang muda-muda saja. Para lansia pun tak mau kalah. Bahkan para kakek dan nenek itu datang dari Jawa Tengah ke Jakarta.
"Sudah dari pagi, saya datang sama teman-teman pengajian," kata Marno (64), peserta aksi dari Jawa Tengah, Klaten, di Masjid Istiqlal, Kamis (1/12/2016).
Advertisement
Marno sudah sampai di Jakarta sejak pagi tadi. Ia berangkat bersama puluhan teman satu pengajiannya. Kakek tiga cucu ini meninggalkan anak istrinya demi ikut berdemonstrasi.
"Aksi kemarin saya juga ikut, harus dikawal," ucapnya.
Pensiunan guru ini berencana menginap di Masjid Istiqlal ikut teman-teman sepengajiannya, meski ia punya sanak saudara di Jakarta Utara.
"Saya ingin turut serta sama yang lain," kata Marno.
Sementara Yulitati (57) asal Lampung, bergabung dengan ibu-ibu pengajian lain. Ia datang bersama putranya.
Nenek satu cucu ini ngotot pergi ke Ibu Kota demi ikut demo 2 Desember, meski tengah sakit. Yuli, tak akan menginap di Istiqlal. Ia menginap di kontrakan anak keduanya di Pejompongan.
"Berangkat sama-sama, tapi saya ke tempat anak, nggak kuat kena angin malam," kata Yuli.
"Salat subuh ke sini lagi," ia menambahkan.
Masyarakat dari luar daerah yang akan berdemonstrasi sudah mulai berdatangan. Mereka meriung bersama kelompoknya masing-masing. Ada juga yang membaur kelompok lain, menambah teman.
Lain halnya dengan Tatan (50), yang datang ke Jakarta untuk berjualan saat demo 2 Desember. Dua karung besar ia bawa dari Garut.
"Ada peci, tasbih, baju koko dan minyak wangi," kata Tatan yang menggelar barang dagangan di depan Gereja Katedral.
Tatan akan menginap di salah satu masjid kawasan Petamburan. Ia datang bukan dengan bus, tapi mencarter sebuah pikap bersama teman-temannya. Mereka sengaja berdagang dadakan ke Jakarta.
"Berjuang sambil cari rezeki," ucap Tatan.
Dari pantauan Liputan6.com di Masjid Istiqlal, satu per satu bus masuk ke parkiran. Puluhan orang yang ikut demo 2 Desember terus bertambah. Mereka berasal dari berbagai wilayah.