Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengapresiasi Polri dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang telah sepakat agar demo 2 Desember dilakukan di Monas, Jakarta Pusat. Karena itu, pria yang karib disapa Zulhas ini menyebut apabila ada pendemo yang tetap nekat datang ke gedung DPR/MPR/DPD Senayan, maka itu mengingkari kesepakatan.
"Ini sudah jadi kesepakatan, kita apresiasi. Kalau ada yang mau ke MPR/DPR itu berarti ingkari kesepakatan karena kesepakatannya di Monas," ungkap Zulhas di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (1/12/2016).
Advertisement
Ia pun meminta agar demo 2 Desember menjadi momentum untuk membuktikan kalau Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam adalah umat muslim yang moderat dan menghargai kebinekaan.
"MPR memandang aksi damai besok yang semua kita sudah tahu, sebab pokok utamanya yang sekarang ada di penegak hukum untuk segera dilaksanakan dan memenuhi keadilan," ucap Zulhas.
Ketua Umum PAN ini mengaku diajak untuk ikut serta dalam demo 2 Desember, tapi dirinya punya alasan sendiri tidak hadir. "Saya diminta hadir. Saya makasih, tapi karena Ketua MPR saya jaga gawang di sini, enggak boleh bolos," ujar Zulhas.
Dia mengatakan, MPR dan semuanya di Kompleks Parlemen berharap aksi super damai hari ini bisa berlangsung damai, sejuk, dan tenteram. Namun, ia tetap meminta agar masyarakat waspada kalau ada yang menunggangi.
"Karena semua kita sepakat itu aksi super damai, kita jaga persatuan, saling menghormati. Kami percaya kita bersama-sama TNI/Polri bersama masyarakat saling menjaga. Insya Allah besok benar-benar akan jadi aksi super damai," Zulhas menandaskan.