Pria Diduga Provokator Diamankan Saat Aksi Damai 2 Desember

Pria itu diamankan saat Rizieq Shihab melakukan orasi usai salat Jumat dalam acara aksi damai 2 Desember.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 02 Des 2016, 14:10 WIB
Foto yang diambil dari Gedung Kementerian BUMN memperlihatkan peserta demo 2 Desember memadati kawasan Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (2/12). Mereka akan berkumpul dengan massa lainnya di Monas pada Aksi Damai 212. (Liputan6.com/Fery Pardolo)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang diduga provokator diamankan laskar atau petugas keamanan dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) saat aksi damai 2 Desember di Monas. Pria paruh baya itu langsung digelandang ke tenda milik Polri untuk diinterogasi.

Sekjen Front Pembela Islam (FPI) Sumatera Selatan Habib Mahdi mengatakan, pria itu menyebarkan selebaran di tengah-tengah massa tanpa koordinasi dari panitia GNPF MUI. Karena dianggap mencurigakan, pria yang diketahui warga Yogyakarta itu diamankan.

"Tadi laskar yang mengamankan, agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan," ujar Mahdi di lokasi, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016).

Mahdi menuturkan, pria diduga provokator itu diamankan saat Rizieq Shihab melakukan orasi usai salat Jumat dalam aksi damai 2 Desember tersebut.

"Sekarang udah dibawa lagi sama laskar, mungkin diserahkan ke polisi," ucap Mahdi.

Tak ada aksi kekerasan saat pria yang tak tercantum agama di kolom KTP-nya itu diamankan. Menurut Mahdi, tindakan cepat laskar justru untuk menghindari gesekan dari peserta aksi damai 2 Desember 2016 tersebut.

Mahdi menjelaskan, seharusnya siapa pun yang menyebarkan selebaran dalam aksi super damai ini berkoordinasi terlebih dulu dengan GNPF MUI. Namun tindakan pria itu tanpa seizin pihak GNPF MUI.

"Sebenarnya selebaran itu isinya bagus. Tidak ada nilai provokasi. Hanya saja tidak koordinasi. Kegiatan kita ini kan dikomando. Mestinya selebaran apa pun harus di bawah komando GNPF MUI," jelas Mahdi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya