Mereka yang Mendulang Untung di Demo 2 Desember

Tak hanya untuk berdemo, mereka sekaligus mengadu peruntungan dari ribuan massa yang datang dari berbagai daerah.

oleh Muslim ARMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 03 Des 2016, 07:34 WIB
Seorang pedagang, Azizin, menjajakan foto pimpinan Front Pembela Islam jelang demo 2 Desember. (Liputan6.com/Muslim AR)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi damai 2 Desember yang diikuti ratusan ribu orang kemarin berlangsung dengan tertib. Aksi yang berpusat di Lapangan Monas ini rupanya turut membawa berkah bagi segelintir orang yang mencoba peruntungan dengan menjajajakan dagangannya di tengah kerumunan massa.

Di antara mereka adalah para penjual kaus dan atribut aksi bertajuk Bela Islam III. Salah satunya Yahya, pria yang selama ini berprofesi sebagai pedagang kaus dan berbagai pernak-pernik di pasar malam.  

Yahya mengaku telah berjualan di Silang Monas sejak pagi, sebelum massa pemdemo datang. Ia mengaku mendapat berkah dari adanya demo tersebut. Sejak pagi hingga jelang siang saja, dagangannya sudah diserbu warga.

Sebanyak 200 lusin kaus nyaris ludes terjual oleh massa demo 2 Desember.

"Saya bawa dua karung. Satu karung isinya sampai 100 lusin. Tadinya size lengkap sampai XXL, tapi sekarang sisa S saja. Ukuran lain tinggal beberapa," kata Yahya kepada Liputan6.com di Monas, Jakarta, Jumat, 2 Desember 2016. 

Padahal, harga kaus yang dijual Yahya terhitung tidak murah. Akan tetapi, bahan dan warna kaus serta jenis sablon sederhana.

"Ini awalnya (jual) Rp 80 ribu, udah sore saya korting (jadi) Rp 50 ribu. Discount kasihlah paling goceng (Rp 5 ribu)," ujar pedagang asal Pasar Minggu, Jakarta Selatan itu.

Sementara para pembeli umumnya mengaku tertarik membeli kaus tersebut sebagai buah tangan usai demo 212. "Ya, saya sudah jauh dari luar kota, ikut Aksi Bela Islam, ada kaus gambarnya ini. Jadi, seperti oleh-oleh saja," ujar Cecep, pendemo asal Kuningan.


Meraup Untung Dari Wajah Rizieq Shihab

Selain Yahya, ada juga Azizin. Pria asal Bogor ini berjualan foto dan poster para ulama dan habib yang menjadi teladan para jemaah yang ikut dalam aksi tersebut. Azizin menggelar dagangannya di trotoar Masjid Istiqlal, tempat ribuan jemaah menginap sebelum mengikuti demo 2 Desember.

Dia mengatakan, dari jajaran foto atau poster yang dijual, beberapa di antaranya adalah ulama terkemuka, seperti Habib Umar Bin Hafidz, Habib Munzir, Ustaz Arifin Ilham, dan mendiang Ustaz Jefri Albuchori. Selain itu, tidak ketinggalan foto Imam Besar FPI, Rizieq Shihab.

"Ada dua macam, Bang, yang Rp 10.000 dan Rp 5.000," ujar Azizin (27) pedagang foto para pimpinan FPI asal Pekalongan kepada Liputan6.com di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis, 1 Desember 2016.

Azizin tak sekali ini berjualan. Hampir di setiap hari besar keagamaan, sehabis salat Jumat, dan acara-acara FPI, foto-foto itu digelarnya.

Jangan remehkan selembar kertas yang harganya relatif murah ini. Sebab, foto ini merupakan pundi-pundi emas bagi Azizin. Penghasilannya dari berdagang foto itu dapat mencapai Rp 1 juta sekali jualan.

"Untung-untungan, Bang. Kalau sepi, ya sepi. Tapi, terakhir kemarin dapat seribu (Rp 1 juta)," kata Azizin.

Dia sudah melakoni usaha itu sejak tiga tahun lalu. Azizin mengaku, selain mencari rezeki, ia ingin memperkenalkan para habib kepada massa demo 2 Desember.

"Ada jual ranjinya (garis keturunan) juga, Bang," kata Azizin.

Menurut dia, ada pula pembeli yang percaya pada berkah dan karamah. Mereka sengaja membeli foto Rizieq Shihab untuk ditempel di dinding rumahnya.

"Percaya enggak percaya, sih, tapi kemarin lihat videonya habib (Rizieq) pas demo, peluru gas air matanya membelok," kata Ahmad (34), seorang demonstran asal Tangerang sembari memperlihatkan rekaman demo 4 November lalu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya