Liputan6.com, Surabaya - Warga Pengampon Surabaya Utara mengeluhkan air keran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya yang macet dan berwarna kehijauan.
"Sudah sebulan ini, air tidak keluar di pagi dan siang hari. Keluarnya hanya malam hari dan itu pun tidak deras," tutur Nurhaini (55), salah satu warga Pengampon, kepada Liputan6.com, Sabtu (3/12/2016).
Nurhaini mengatakan kemarin malam, air keluar deras sekali. Namun, ia kaget karena air tersebut berwarna kehijauan, tidak sejernih biasanya.
"Setelah saya cek di rumah tetangga sebelah, ternyata juga sama," kata Nurhaini.
Hal senada juga dikeluhkan orang-orang yang ditemuinya saat di pasar pagi. Ia berpendapat, kemungkinan seluruh air pelanggan PDAM di Surabaya Utara mengalami kondisi serupa.
"Bahkan, mereka sempat mengatakan akan menghentikan berlangganan air PDAM. Mereka lebih baik mandi pakai air sumur saja, walaupun agak sedikit kotor tetapi airnya jernih," ujar Nurhaini.
Sementara itu, pihak PDAM Kota Surabaya menjelaskan keruhnya air pelanggannya di daerah Pengampon, Surabaya Utara, disebabkan adanya pembersihan stainer.
Baca Juga
Advertisement
"Strainer itu semacam filter di jaringan pipa distribusi," tutur Humas PDAM Kota Surabaya Bimo saat dikonfirmasi Liputan6.com melalui pesan singkat.
Bimo mengatakan pembersihan itu menyebabkan air keran pelanggan PDAM di daerah Pengampon menjadi keruh. "Stainer itu memang bisa membuat keruh air, tapi sekarang sudah selesai diperbaiki dan hanya tinggal normalisasinya saja," kata Bimo.
Bimo menegaskan pihaknya sudah mengirimkan petugas untuk melakukan flushing atau membuang sisa air kotor di jaringan distribusi Pengampon. "Sekarang airnya sudah kembali normal kok mas, sampeyan bisa langsung cek ke rumah warga," ucap Bimo.
Dikonfirmasi terpisah, Nurhaini membenarkan air keran di rumahnya sudah kembali normal, jernih dan tidak berwarna kehijauan.
"Sudah normal kembali mas, bahkan airnya keluar deras sekali. Beda dengan sebulan yang lalu," ujar Nurhaini.