Gratis Uji Adrenalin di Ranto Canyon, Hati-Hati Tergelincir

Uji adrenalin bahkan sudah dimulai di jalan menuju Ranto Canyon.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 03 Des 2016, 20:29 WIB
Ranto Canyon. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Brebes - Di kalangan warga Brebes, Ranto Canyon merupakan objek wisata eksotis nan ekstrem. Namanya sempat tercoreng setelah seorang wisatawan hanyut terbawa air bah yang mendadak muncul dari celah bebatuan di sungai pada Minggu, 27 November 2016, pekan lalu.  

Meski demikian, pemandangan alam yang menakjubkan karena masih jarang terjamah manusia masih membuat wisatawan penasaran. Ada yang hanya sekadar menikmati, tapi lebih banyak lagi yang berkunjung untuk menantan adrenalin.

Wisata alam ini terletak di Desa Winduasri, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes. Saat masuk ke tempat wisata ini, pengunjung akan disambut sejuknya hawa pegunungan dan pemandangan indah di antara tebing yang terjal.

Perjalanan menuju lokasi hanya bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi atau sepeda motor. Waktu tempuh dari pusat Kota Brebes bisa mencapai tiga jam. Setelah itu, kita harus berjalan melalui jalan setapak yang turun terjal sejauh 200 meter lebih.

Saat memasuki Ranto Canyon, kita akan disuguhkan dengan aliran air yang mengalir di antara tebing bebatuan dengan ketinggian 10 hingga 20 meter dari dasar sungai.

 
Ranto Canyon memiliki trek sepanjang 769 meter. Di tengah perjalanan, wisatawan akan menemui air terjun yang deras menakjubkan.

Air yang jatuh dari dari ketinggian 20 meter ini nampak seperti butiran air hujan. Trek yang cukup menantang siap mengadang wisatawan yang ingin menaklukkan objek wisata ini.  

Yang perlu diwaspadai, pengunjung harus berhati-hati saat menuruni tebing terjal dan batu besar menggunakan tali. Jika lengah sedikit, bisa-bisa Anda tergelincir.  

Namun setelah tiba di dasar sungai, lelah dan letih terbayar lunas. Sensasi hawa dingin dan segarnya air akan kita rasakan seperti berada di sebuah surganya dunia tanpa asap dan polusi udara.


Trek Menantang

Ranto Canyon. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Sejumlah wisatawan mengaku tertarik menyusuri Ranto Canyon lantaran jalur menuju lokasi yang sangat menantang sekaligus menguji adrenalin. Tak hanya wisatawan dari Brebes saja, dari luar daerah pun banyak yang mencari informasi bagaimana untuk menuju lokasi wisata.  

"Tempatnya begitu indah, pemandangan bebatuan terjal yang berhimpitan di antara cucuran air pegunungan yang begitu menakjubkan. Tapi, memang harus hati-hati karena lokasinya menantang dan benar-benar harus safety," ucap Raditya Sinaga (34), wisatawan asal Kuningan, Jawa Barat, usai menikmati tantangan susur sungai di Ranto Canyon beberapa waktu lalu.  

Kendati membutuhkan tenaga dan waktu yang cukup lumayan, ia dan beberapa rakanya saat itu berkunjung ke Ranto Canyon mengaku puas dan ingin mencobanya lagi dilain waktu.  

"Saya dan teman-teman puas merasakan tantangan yang menguji adrenalin seperti ini. Apalagi, pemandangan alamnya yang begitu mempesona. Ibaratnya ini surganya dunia yang baru pertama kali saya lihat dan rasakan langsung. Benar-benar membuat saya jatuh cinta," dia menambahkan.  

Hal senada juga diungkapkan, wisatawan lainya Lusiana (38). Meskipun warga Brebes asli, ia baru melihat bagaimana keindahan dan potensi wisata di daerahnya yang begitu fantastis dan eksotis.

"Untuk di Ranto Canyon, memang untuk menuju ke sana butuh perjuangan. Harus berjalan menurun bukit dan pulangnya harus menaiki bukit yang berkelok. Tapi pas di lokasi utamanya, saya kagum sekali dan tidak terbayangkan sebelumnya kalau di Brebes ada tempat yang seperti ini," ucap Lusiana.  


Hanya Bayar Pemandu

Ranto Canyon. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Anda yang ingin mencoba track Ranto Canyon hanya cukup membayar guide atau pemandu Rp 30 ribu per orang. Dengan membayar uang relatif murah itu, Anda akan mendapatkan fasilitas sewa helm dan pelampung gratis.  

Lantaran belum dikelola secara resmi oleh pemerintah daerah Brebes, tiket masuk masih free atau tidak dipungut biaya.  Usai menikmati keindahan alam Ranto Canyon, wisatawan dapat menikmati sejumlah makanan khas Salem Brebes yang ditawarkan penduduk setempat.  

Biasanya wisatawan akan dimanjakan dengan pelayanan, termasuk makan siang, yang bisa dibeli dari penduduk setempat dengan harga yang cukup murah.

Satu porsi nasi campur termasuk mendoan hitam dan sayuran, hanya Rp 15 ribu saja. Sedangkan jika wisatawan ingin membeli buah tangan untuk dibawa pulang, dapat pula membeli di penduduk setempat seperti gula aren ataupun pernak pernik lainnya, termasuk Batik Salem.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Disparbudpora Kabupaten Brebes Supriyono mengatakan, ke depan, Ranto Canyon akan dikembangkan secara profesional oleh Pemerintah Kabupaten Brebes.  

"Ranto Canyon menjadi satu prioritas kami untuk dikembangkan secara profesional. Mudah-mudahan tahun 2017 nanti sudah mulai tertata termasuk pengelolaanya," ucap Supriyono.  

Ia menyebut, Pemkab Brebes juga sedang membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan sejumlah pihak, termasuk Perum Perhutani, selaku pihak yang saat ini mengelola wilayah tersebut.

"Setelah MoU ini disepakati, nantinya kita akan mulai mengelola dan membuat kawasan objek wisata Ranto Canyon ini menjadi lebih baik lagi. Memang saya akui sejumlah fasilitas di sana masih minim," kata dia.  


Potensial Arung Jeram

Ranto Canyon. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Supriyono menyebut, jika wisata Ranto Canyon belum sepenuhnya menjadi objek wisata meski daya tarik Ranto Canyon sungguh eksotis. Ranton Canyon, eloknya dikelilingi lembah bebatuan tinggi menjulang.

Letaknya di antara Desa Tembongraja dan Desa Winduasri Kecamatan Salem ini merupakan aliran Sungai Cigunung yang berada di tengah hutan dan masih jarang tersentuh oleh masyarakat sekitar.

"Ranto Canyon memiliki banyak spot yang bisa menenangkan pikiran orang yang bersahabat dengan alam. Karena air terjun Ranto Canyon berbeda dengan struktur dari air terjun pada umumnya. Ranto Canyon juga menyediakan trek yang cukup menantang," kata dia.  

Selain indahnya pesona air terjun, kata dia, Ranto Canyon juga punya potensi sebagai olahraga arung jeram dengan menyusuri aliran sungainya.

"Bisa jadi ke depan ada fasilitas raftingnya, tapi yang jelas Pemkab Brebes saat ini masih fokus pada membenahi sejumlah akses untuk menuju lokasi yang terus diperbaiki," dia menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya