Obati Patah Hati dan Putus Cinta dengan Berlari

Berdasarkan studi tahun 2010, efek negatif dari patah hati dan putus cinta dapat diatasi dengan olahraga lari.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Des 2016, 17:30 WIB
Ilustrasi olahraga lari (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Jatuh cinta berjuta rasanya, itu kata orang. Bahagia, lebih bersemangat menjalani hari, wajah pun berseri-seri. Tapi apa jadinya kalau sampai patah hati atau putus cinta? Keadaan menjadi berbalik. Kehidupan rasanya suram, tidak bersemangat bahkan mungkin penyakit lama ikut kambuh.

Patah hati bisa mendatangkan stres berat pada penderitanya. Lebih berbahaya jika patah hati dan putus cinta mempengaruhi kesehatan jantung. American Heart Association mengungkapkan bahwa penderita patah hati bisa saja mengalami pembengkakkan jantung yang akhirnya membuat darah tidak terpompa dengan baik dan menyebabkan gagal jantung.

Belum lagi dari sisi kecantikkan patah hati dan putus cinta membawa pengaruh negatif bagi penderitanya. Stres karena patah hati bisa mengakibatkan rambut rontok, wajah kusam, kulit kering, berat badan mengalami kenaikan atau penurunan yang sangat drastis. Bahkan adapula yang mengakhiri hidupnya karena patah hati. Melihat akibat yang ditimbulkan oleh patah hati begitu merugikan tidak ada alasan untuk berlama-lama terjebak dalam kondisi patah hati. 

Dilansir dari mindbodygreen.com, Selasa (6/12/2016) berdasarkan studi tahun 2010, respon yang terjadi pada otak akibat patah hati dan putus cinta sama seperti seseorang yang sedang ketagihan kokain. Mereka butuh untuk mendapatkan perasaan baik, lega, bahagia yang merupakan efek kimia dari mengkonsumsi obat-obatan ini. Berlari, berjalan kaki atau olahraga secara teratur adalah mekanisme coping yang efektif untuk dilakukan. Seperti yang disarankan seorang psikiater Dr. Ellen Vora dan psikolog Dr. Alice Domar, berjalan kaki atau berlari merupakan coping, atau upaya pengobatan stres yang efektif.

Aktifitas berjalan atau berlari yang dilakukan secara rutin selama masa patah hati adalah cara yang unik untuk melepas hormon endorphin yang bisa membebaskan Anda dari stres. Kegiatan ini membantu untuk menghadirkan emosi–emosi positif ketika sedang berada dalam perasaan yang sangat sedih.

Berapa Lama Harus Berlari? Jika Anda bukanlah seorang pelari tidak masalah untuk terbiasa pergi keluar dan menggerakkan tubuh dengan berlari kecil atau berjalan. Suasana lingkungan yang dilewati selama perjalanan akan membantu untuk menghadirkan perasaan baru agar bisa menghilangkan perasaan sedih yang ada. Coping dengan berlari bisa dilakukan rutin setidaknya 30 menit, sampai 60 menit setiap harinya. Dalam 5 hari diharapkan aktivitas ini sudah bisa mengobati perasaan patah hati dan putus cinta yang dialami. Kalau kebiasan ini diteruskan pastinya akan akan membawa efek yang lebih baik lagi terhadap kesehatan.

Patah hati atau putus cinta? Segera pakai sepatu Anda, ayo mulai lari. Siapa tahu bertemu jodoh.

Melia Citra

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya