Liputan6.com, Jakarta Matthew Burdick menjalani pemeriksaan di ruang gawat darurat pada bulan September lalu karena mata merah yang dideritanya. Hasil pemeriksaan menyatakan ia tidak hanya mengalami mata merah saja, tetapi juga infeksi radang tenggrokan. Antibiotik yang diresapkan pun diminumnya. Tak disangka hal itu membuat dirinya mengalami alergi.
Baca Juga
Advertisement
Obat antibiotik amoxicillin diberikan kepada Matthew. Efek antibiotik membuat tubuhnya mengalami alergi gatal-gatal.
"Wajahnya mulai membengkak. Matanya pun benar-benar bengkak, rahang dia juga bengkak," kata Jessie Burdick, istri Matthew, seperti dikutip KOIN6, Minggu (4/12/2016).
Jessi kembali mengantar suaminya ke perawatan gawat darurat 48 jam kemudian setelah minum obat antibiotik.
Reaksi antibiotik akut
Dokter mendiagnosis Matthew menderita penyakit langka bernama Steven Johnson Syndrome, penyakit langka yang dipicu oleh antibiotik. Reaksi penderita akan memburuk dan berubah menjadi nekrolisis epidermal toksik (pengelupasan bagian kulit).
Matthew dipindahkan ke Legacy Emmanuel Hospital, Portland, Amerika Serikat. Ia mengalami koma dan diinduksi selama 45 hari.
"Dia terus dibius dan dipasang tabung pernapasan karena tingkat alergi sudah mencapai paru-parunya," kata Jessie.
Matthew juga menjalani beberapa operasi, termasuk transplantasi kornea. Ia menghabiskan hampir tiga bulan di rumah sakit.
Kini, ia kembali ke rumah bersama keluarganya pada 3 Desember kemarin.
"Secara mental dia luar biasa sehat. Ia mengerti apa yang terjadi," ujar Jessie.