Liputan6.com, Manado - Sebanyak 18 mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Marabunta, Politekhnik Negeri Manado pada Sabtu, 3 Desember 2016, terjebak badai dan lahar dingin di Gunung Lokon yang berlokasi di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tim SAR, Sabtu sore itu belasan mahasiswa ini mendaki Gunung Lokon meski cuaca sangat ekstrem.
"Mereka berada di base camp saat terjebak hujan dan badai. Para mahasiswa itu kemudian menyebarkan pesan berantai yang menyatakan kondisi mereka yang terjebak di gunung api aktif ini," ucap Steve JR dari SAR Sulut, Minggu (4/12/2016).
Baca Juga
Advertisement
Mendapat informasi tersebut, tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tomohon, Polresta Tomohon, dan Basarnas Sulut, menggelar operasi penyelamatan untuk mengevakuasi belasan pendaki tersebut. Akhirnya, 18 mahasiswa yang terdiri dari 15 pria dan tiga wanita ini berhasil turun, setelah dijemput tim penyelamat.
Tim SAR menuju lokasi para pendaki sejak Sabtu malam sekitar pukul 23.00 Wita. Mereka berhasil membawa para pendaki pada Minggu dini hari tadi sekitar pukul 02.40 Wita.
Sebanyak 17 mahasiswa turun dengan keadaan selamat. Sedangkan satu pendaki harus digotong karena telah terserang hipotermia atau kondisi suhu tubuh yang turun hingga di bawah 35 derajat Celcius.
Kapolsek Tomohon Utara AKP Bartholomeus Dambe mengatakan, setelah berhasil diselamatkan, para mahasiswa ini diambil keterangannya. Selanjutnya, para pendaki tersebut diberikan pembinaan di Mapolsek Tomohon Utara.
"Setelah diberikan pembinaan, para mahasiswa ini kemudian dipulangkan ke kampus mereka (Minggu, 4 Desember 2016) sekitar pukul 05.00 Wita dengan menggunakan kendaraan milik tim SAR. Sementara satu wanita yang terserang hipotermia masih menjalani perawatan di rumah sakit," Kapolsek Tomohon Utara itu memungkasi.