Sejumlah wadah ditempel foto calon Presiden Gambia digunakan untuk menampung kelereng pemilihan suara di Banjul, Gambia (1/12). Penduduk Gambia melakukan pemilu menggunakan kelereng yang dimasukan ke wadah sesuai pilihannya. (Reuters/Thierry Gouegnon)
Petugas mencatat jumlah warga yang menggunakan hak pilihnya saat pemilihan Presiden Gambia di Banjul, Gambia (1/12). Pemilihan menggunakan kelereng ini dikarenakan tingginya angka buta huruf di negara tersebut. (Reuters/Thierry Gouegnon)
Petugas mengumpulkan kelereng yang telah digunakan untuk pemilihan Presiden Gambia di Banjul, Gambia (1/12). Cara pemilihan seperti ini sudah dilakukan sejak 1965 karena tingginya angka buta huruf di negara tersebut. (Reuters/Thierry Gouegnon)
Seorang petugas menghitung kelereng yang akan digunakan untuk pemilihan Presiden Gambia di distrik Tallinding, Serekunda, Gambia (30/11). Kelereng ini digunakan untuk memilih presiden dan sebagai pengganti kertas suara dalam pemilu. (AFP/Marco Longari)
Sejumlah petugas menghitung kelereng yang akan digunakan untuk pemilihan Presiden Gambia di distrik Tallinding, Serekunda, Gambia (30/11). Mekanisme pemungutan suaranya hampir sama dengan negara demokrasi lainnya. (AFP/Marco Longari)
Sejumlah petugas menyiapkan kelereng yang akan digunakan untuk pemilihan Presiden Gambia di distrik Tallinding, Serekunda, Gambia (30/11). Bedanya hanya terdapat pada alat yang digunakan dan cara perhitungan yang unik. (AFP/Marco Longari)