Liputan6.com, Bandung - Dewasa ini pabrikan otomotif berlomba memproduksi kendaraan yang hemat bahan bakar. Dengan mekanisme tertentu, kendaraan dapat melaju dengan penggunaan bahan bakar yang lebih sedikit.
Selain dari aspek mesin, pengendara sendiri sebetulnyan bisa mengatur agar konsumsi bahan bakarnya lebih hemat lagi, dengan gaya berkendara tertentu. Gaya berkendara inilah yang disebut dengan eco driving.
Jadi, sederhananya, eco driving adalah cara berkendara yang tujuannya untuk mendapatkan penggunaan energi yang efisien.
Sugihendi dari Nissan College-Nissan Training Center menjelaskan lebih jauh soal ini. Menurutnya, tidak semua pemilik kendaraan bisa serta merta menerapkan ini.
Advertisement
"Eco driving adalah sesuatu yang harus kita latih. Perpaduan antara teori dan teknik, juga persiapan," ujarnya, di sela acara Nissan Media Workshop 2016 di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Lantas, persiapan apa yang harus dilakukan agar mobil hemat? Menurut Sugihendi, pertama-tama yang harus dilakukan adalah menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan standar pabrikan, yang dapat dilihat pada Buku Manual.
"Bagaimana cara bisa efisien kalau bahan bakarnya saja tidak sesuai? Tiap mobil ada rasio kompresinya masing-masing. Ini yang harus disesuaikan dengan bahan bakar, yang bisa dilihat di Buku Manual Pengguna," tambahnya.
Kemudian, persiapan selanjutnya adalah memastikan tekanan ban telah sesuai. Pasalnya, ban yang kempis tapaknya akan lebih banyak menyentuh tanah, sehingga secara langsung bisa menambah beban untuk mesin.
Langkah selanjutnya adalah menghindari overload. Maksudnya, tiap kendaraan memiliki batas beban maksimal. Inilah yang tidak boleh dilanggar.
Terakhir adalah servis periodik. Menurut Sugihendi, bagaimanapun oli dan komponen mobil lain pasti akan berkurang performanya. "Karena itu harus diservis, agar performa tetap stabil. Ini sering dilupakan pemakai," tutupnya.
