Mengenal Eco Driving, agar Kantong Tak Kempis Saat Berkendara

Apa itu trik eco driving? Jika Anda melakukannya, kantong atau dompet Anda tidak akan `sekarat`.

oleh Rio Apinino diperbarui 05 Des 2016, 12:36 WIB
Mengendarai mobil di luar negeri, setir kiri.

Liputan6.com, Bandung - Cara berkendara juga memengaruhi konsumsi bahan bakar. Terlalu banyak memainkan gas dan melaju tidak konstan adalah beberapa gaya yang membuat mobil menghabiskan lebih banyak bensin dibanding biasanya.

Sebaliknya, cara berkendara tertentu juga bisa membuat bensin lebih hemat. Pada akhirnya, tak terlalu banyak uang keluar dari kantong atau dompet Anda. Cara berkendara seperti ini dikenal dengan nama eco driving.

Sederhananya, eco driving adalah cara berkendara dengan tujuan mendapatkan penggunaan energi yang efisien.

Sebelum cara berkendara, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan. Misalnya, menggunakan bahan bakar dan tekanan ban yang sesuai standar pabrikan, menghindari kelebihan beban, serta perawatan berkala.

Trainer Nissan College-Nissan Training Center Sugihendi menjelaskan, setidaknya ada 10 aspek dalam eco driving. Apa saja itu? Berikut ulasannya.

1. Akselerasi secara halus. Injak gas dengan halus, tak perlu langsung tekan. Sementara kalau mobil manual, usahakan untuk secepat mungkin ganti gigi dari posisi 1.

2. Menjaga rpm. Rpm atau rotasi per menit yang rendah membuat konsumsi bahan bakar semakin sedikit. Dalam hal ini, artinya, pengemudi harus tetap menjaga kendaraannya agar mesin tidak berputar terlalu cepat. Usahakan tahan rpm sekira 2.000 (mobil).

3. Antisipasi lalu lintas. Ternyata, gaya stop n go saat macet membuat kendaraan semakin banyak mengonsumsi bensin. Oleh karena itu, antisipasi lalu lintas menjadi penting. Ini bisa dilakukan dengan bantuan aplikasi.


Next

4. Jangan main setengah kopling. Menurut Suginehdi, melakukan ini adalah hal yang percuma. Bahan bakar justru lebih banyak tersedot.

5. Engine brake. Engine brake adalah teknik menggunakan mesin untuk mengurangi kecepatan mobil.

6. Kecepatan konstan. Menjaga kecepatan tetap konstan juga bisa membuat bahan bakar lebih hemat. Semakin konstan, bahan bakar lebih efisien.

7. Jangan idle terlalu lama. Idle atau langsam adalah keadaan di mana mesin kurang bergerak atau pelan, atau penggunaan tenaga yang sedikit.

8. Nyalakan AC jangan terlalu dingin. Pendingin ruangan yang maksimal membuat mesin bekerja lebih berat. Oleh karena itu disarankan menyalakan AC tak terlalu kencang. Bahkan pada teknik eco driving ekstrem AC dimatikan sama sekali.

9. Tutup jendela. Dengan jendela yang terbuka, angin bisa masuk, dan pada akhirnya bisa menghambat laju mobil. Kalaupun mau tetap membuka jendela, maka usahakan tidak terlalu besar, atau dengan terlebih dulu menjaga mobil di kecepatan rendah.

10. Jangan agresif. Menurut Sugihandi, poin ke-10 inilah yang paling berat dilakukan. Padahal, kata dia, apa yang disebut eco driving setengahnya adalah tentang mindset, atau mengendalikan emosi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya