Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Presiden Jokowi meninjau pembangunan yang berasal dari dana desa. Dana itu disalurkan pemerintah pusat melalui pemerintah daerah. Kali ini, Jokowi meninjau Desa Tani Bakti, Samboja, Kutai Kartanegara, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pantauan Liputan6.com, Jokowi beserta rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 08.35 Wita. Dia langsung diperlihatkan salah satu tower air bersih yang dibangun warga dari dana desa.
Advertisement
Di tower itu, terdapat dua drum berukuran besar yang dapat menampung air yang dibutuhkan warga. Air itu bahkan sudah bisa diminum.
Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang tak puas hanya melihat dari bawah. Penasaran, Jokowi pun naik ke atas tower.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menaiki satu per satu tangga kayu menuju tower. Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo juga naik ke tower.
Di atas tower, Jokowi meminta drum air dibuka untuk melihat kualitas air yang ada. Sambil melihat air, Jokowi terus diberi penjelasan oleh Eko.
Usai melihat tower air, Jokowi turun beberapa ratus meter untuk meninjau pembangunan embung. Sedikitnya ada dua embung yang tengah dibuat warga.
Jokowi menilai pembangunan tower air dan embung di desa Tani Bakti sudah tepat. Mengingat wilayah ini sangat kering bila musim kemarau tiba.
"Ya baik. Apa yang dikerjakan itu apa yang dibutuhkan rakyat. Di sini air kalau pas hujan gini tidak masalah tapi kalau masuk kemarau menjadi masalah besar. Air minum sama air untuk kebun maupun sawah sudah betul itu," ujar Jokowi.
Buat Banyak Embung
Jokowi mengatakan, pemerintah saat ini memang telah meminta kepada para kepala daerah, khususnya daerah yang kerap mengalami krisis air dimusim kemarau agar membuat banyak embung.
"Kita memang tahun depan ini mau kejar yang namanya embung, kantong air untuk semua desa yang musim kemaraunya sangat membutuhkan air," jelas Jokowi.
Untuk pembangunan penampungan air yang langsung dapat diminum menghabiskan dana Rp 201 juta. Sementara pembangunan dua embung seluas 5.000 meter persegi menghabiskan dana Rp 238 juta.
"Saya kira anggaran seperti itu jadinya begitu kalau di Jakarta kita kemarin kalau pakai plastik 1 hektare Rp 1 miliar. Berarti kalau di sini habisnya kan kalau semuanya Rp 500-an juta ini belum sama plastiknya. Lebih murah," pungkas Jokowi.